SUMEDANG – Kabupaten Sumedang terus menggenjot vaksinasi untuk masyarakat termasuk pada dosis ketiga atau booster.
Akan tetapi, saat ini pelaksanaan vaksinasi di Kabupaten Sumedang baik di lingkungan puskesmas atau balai desa, peminatnya terbilang sepi.
Akibat menurunnya antusias warga untuk vaksin, jangankan vaksin booster, untuk vaksin dosis pertama saja secara presentase Kabupaten Sumedang masih berupaya menginjak angka 90 persen.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi III DPRD Sumedang, Rahmat Juliadi mengatakan, dampaknya ketersediaan vaksin bisa kedaluwarsa.
“Jadi kemarin itu ada beberapa instansi yang mengadakan (vaksin) booster, bahkan dipusatkan di Sumedang Kota di Asia Plaza juga di beberapa kecamatan juga,” kata Rahmat kepada Jabar Ekspres, Kamis (10/3).
Dia menyampaikan, ketika vaksin booster didistribusikan kepada masyarakat, partisipasi minatnya tidak banyak.
“Saat vaksin booster itu didistribusikan kemudian banyak sasaran-sasaran yang diundang termasuk diimbau, justru sedikit antusiasmenya,” ujar Rahmat.
“Sehingga banyak sasaran-sasaran yang tadinya akan divaksin booster, ternyata tidak bisa dilakukan karena warganya tidak datang,” tambahnya.
Rahmat menegaskan, untuk saat ini ketersediaan vaksin di Kabupaten Sumedang termasuk dosis booster itu sangat banyak.
“Vaksinnya sangat banyak, bahkan banyak ribuan dosis yang hampir kedaluwarsa, beberapa waktu lagi kadalwarsa dan itu harus dihabikan,” imbuhnya.
“Bahkan kemarin datang vaksin untuk booster itu sangat banyak, tapi memang masa kadalwarsanya sudah mau habis, jadi harus segera dihabiskan,” sambung Rahmat.
Rahmat menuturkan, untuk saat ini karena antusias masyarakat dalam vaksinasi berkurang, sehingga sasaran vaksin booster pun terbilang masih sedikit.
“Secara rinci (jumlah vaksin hampir kedaluwarsa) saya tidak hapal percis berapa, tapi yang pasti sekarang banyak vaksin-vaksin yang expire deth sudah mau habis,” ucap Rahmat.
Dia pun menjelaskan, untuk masa aktif vaksin di Kabupaten Sumedang sebelum menginjak kedaluwarsa, terhitung hanya beberapa hari saja.
“Vaksin yang expired date mau habis itu bukan (hitungan) bulan bahkan, hanya beberapa hari atau beberapa minggu. Itu yang sangat disayangkan. Padahal itu ribuan dosis, itu sangat disayangkan,” jelasnya.
“Dan itu harus dimusnahkan, makanya waktu itu ada semacam kejar target untuk bisa dimanfaatkan karena sayang,” tutup Rahmat. (mg5/ran)