“Pada dasarnya pengelolaan sampah di bank sampah memiliki potensi nilai ekonomi yang tinggi. Namun pada kenyataannya, masih diperlukan adanya dorongan dan inovasi-inovasi lain agar tepat memaksimalkan potensi tersebut,” jelasnya.
Ia berharap Asosiasi Bank Sampah Indonesia (ASOBSI) DPW Jawa Barat dapat mendorong Bank Sampah Induk (BSI) maupun Bank Sampah Unit (BSU) di Jawa Barat untuk bisa memaksimalkan potensi yang ada agar berdaya dan berdampak nyata bagi masyarakat dan lingkungan.
Sementara itu, sebagai wujud partisipasi semua pihak pada pelaksanaan kampanye lingkungan, Ridwan Kamil mengajak seluruh elemen masyarakat memperkuat kepedulian dan berperan aktif dalam mengelola lingkungan sekitar.
“Khususnya di kawasan sekitar sungai melalui gerakan Citarum Bestari (bersih, sehat, indah dan lestari) bersama TNI-Polri yang sekarang menjadi Citarum Harum,” ajaknya.
Namun demikian, gerakan tersebut tidak akan berhasil tanpa dukungan dari masyarakat Jawa Barat. Ia mengajak kepada semua kalangan mulai saat ini untuk menjadikan gerakan Citarum Harum menjadi ”Gerakan Moral” demi memperbaiki kondisi lingkungan sebagai investasi bagi kelangsungan generasi anak-cucu.
“Jadikan Gerakan Citarum Harum sebagai bagian dari gaya hidup kita saat ini. Giatkan kembali gerakan Jumat Bersih (jumsih), gotong royong baik di perumahan, perkantoran, sekolah, pesantren, pasar, terminal, tempat wisata, pertokoan, supermarket, mall, rumah sakit, dan lainnya,” kata dia.
Ridwan Kamil juga mendorong produsen plastik agar bertanggung jawab terhadap limbah yang dihasilkan. Membiasakan gaya hidup ramah lingkungan dengan selalu matikan lampu dan peralatan elektronik yang tidak digunakan, ganti lampu tidak hemat energi dengan lampu yang hemat energi.
“Karena lampu CFL dan LED menghemat energi hingga 80 persen – 85 persen dari pada lampu konvensional yang lain. Mencetak kertas secara bolak-balik, menutup kulkas dengan rapat, mengatur pendingin ruangan pada suhu 24 derajat celcius, dan masih banyak lagi,” ujarnya.
“Semakin tinggi kepedulian dan tanggung jawab masyarakat Jawa Barat dalam mengelola sumber daya alam, maka semakin terjaga keanekaragaman hayati Jawa Barat,” pungkasnya. (and)