JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, jika dilihat dari potensinya, ekonomi digital Indonesia merupakan terbesar di kawasan Asia Tenggara.
Untuk itu, kata Menko Airlangga, peluang ini harus dimanfaatkan oleh generasi muda yang memiliki kemampuan talenta digital.
Kemampuan talenta digital nantinya bisa diaplikasikan untuk mendorong sektor usaha dengan konsep digital marketing,’’kata Menko Airlangga Hartarto ketika menggelar acara webinar bersama Universitas Gajah Mada, belum lama ini.
Dia mengatakan, pemerintah sendiri telah berkomitmen untuk terus mendorong dengan mengeluarkan bak program untuk meningkatkan dunia usaha khususnya kalangan Usaha. Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Berbagai program dilakukan agar UMKM dapat mengikuti perkembangan proses digitalisasi dan dapat segera naik kelas.
Program Kartu Prakerja, Gerakan Nasional Literasi Digital, Digital Talent Scholarship, Digital Leadership Academy adalah program-program yang diluncurkan pemerintah untuk mendorong generasi muda untuk menciptakan talenta digital.
Airlangga Hartarto menjelaskan, berdasarkan potensinya ekonomi digital Indonesia terus tumbuh dengan mengusai pangsa pasar ASEAN sebesar40 persen.
‘’Ekonomi Digital Indonesia saat ini merupakan yang tertinggi di ASEAN dengan nilai US$70 miliar,’’cetus Ketua Partai Golkar ini.
Nilai tersebut diperkirakan akan terus tumbuh hingga di 2025 mencapai US$146 miliar. Untuk itu, peluang besar Ekonomi Digital Indonesia ini haruslah kita manfaatkan untuk kesejahteraan bersama.
Potensi lainnya adalah, Indonesia memiliki jumlah penduduk usia produktif sangat besar yakni mencapai lebih dari 191 juta orang.
Sebagian besarnya merupakan Generasi Z dan Generasi Milenial diharapkan dapat mengoptimalkan peluang digitalisasi di berbagai sektor.
Edutech merupaan sarana baru didunia pendidikan digital dengan pengguna aktif mencapai 200 persen sejak 2020 lalu.
‘’Healthtech juga mengalami lonjakan pengguna aktif semenjak datangnya Pandemi Covid-19,’’ujarnya.
Selain itu berbagai perkembangan teknologi baru seperti, jaringan 5G, Internet of Things, blockchain, artificial intelligence, dan cloud computing sudah merambah ditengah masyarakat.
Untuk itu, jika dikatkan dengan potensi ini, keberadaan UMKM yang berjumlah sekitar 64,2 juta usaha harus mengambil peran untuk memanfaatkan digital marketing.
UMKM sendiri, perkembangnya mampu memberikan berkontribusi 60,51 persen terhadap PDB atau senilai Rp9.580 triliun.