“Kita bukan bagian dari konflik ini (Ukraina-Rusia),” ujar Sekjen Jens Stoltenberg di hadapan 30 perwakilan negara aliansi.
“Kita mempunyai tanggung jawab sebagai sekutu NATO untuk mencegah perang ini pecah hingga keluar dari Ukraina karena itu akan lebih membahayakan, lebih menghancurkan, dan tentunya akan menyebabkan penderitaan orang-orang lebih banyak,” pungkasnya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy tidak selang beberapa lama memberikan tanggapannya atas penolakan NATO itu. Presiden Zelenskyy menyemprot NATO dan menyebut mereka lemah.
“Hari ini NATO mengadakan pertemuan, pertemuan yang lemah, membingungkan, di mana jelas sudah bahwa tidak semua orang mempertimbangkan pertempuran kebebasan Eropa sebagai tujuan utama,” kata Presiden Ukraina itu pada Jumat lalu.
“Hari ini, pemimpin aliansi (NATO) memberikan lampu hijau bagi Rusia untuk memborbardir kota-kota dan desa-desa Ukraina, sebagai konsekuensi ditolaknya pemberlakuan zona larangan pesawat,” ungkapnya.
Presiden Ukraina Zelenskyy pun kemudian menyatakan bahwa penolakan no-fly zone itu menjadikan NATO bertanggung jawab atas kematian orang-orang Ukraina mulai dari sekarang.
“Semua orang yang tewas mulai dari hari ini disebabkan oleh kalian (NATO), disebabkan oleh kelemahan kalian, disebabkan kurangnya solidaritas kalian,” pungkas Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.