PALEMBANG – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah sangat mengapresiasi keberadaan organisasi keagamaan seperti Nahdhatul Ulama (NU) yang telah memberikan peran pada pembangunan Indonesia.
Menurut Menko Airlangga Hartarto, NU selama ini telah berkiprah dan ikut menjadi penggerak untuk program-program pemerintah khususnya dalam ekonomi kerakyatan
‘’Ini yang menjadi konses pemerintah, ketika Pada masa pandemi berlangsung, Presiden Joko Widodo sangat memperhatikan sektor ekonomi kerakyatan,’’kata Menko Airlangga Hartarto ketika menghadiri Harlah NU ke 99. Jumat, (5/3).
Pemeritah sangat mengapresiasi peran NU yang telah ikut berperan menggerakan perekonomian.
Untuk tema Harlah NU ini mengangkat tema bagaimana menggerakan perekonomian dengan membuat petani sejahtera.
“Alhamdulillah harga sawit bagus, harga karet bagus, harga kelapa bagus, dan berbagai komoditas pertanian Alhamdulillah dua tahun terakhir bisa swasembada beras,” tutur Menko Airlangga.
Pada kesempatan itu dilakukan penandatanganan Memorandum of understanding (MoU) antara PBNU dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Sawit (BPDPKS).
Kerjasama ini terkait dengan program replanting sawit dengan dukungan Pemerintah 180.000 hektar dengan bantuan 30 juta rupiah per hektar, yang artinya naik dari sebelumnya 25 juta rupiah per hektar.
Menko Airlangga yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Pengarah BPDPKS mengatakan bahwa Pemerintah akan terus mengawal hingga program tersebut terealisasi.
“Dengan MoU tersebut maka PBNU akan mensosialiasikan kepada pekebun dan petani sawit. Dan tentu ini akan dilakukan di seluruh Indonesia,” ungkap Menko Airlangga.
Menko Airlangga dalam kesempatan tersebut juga menambahkan bahwa ke depan Pemerintah berharap perekonomian kerakyatan dapat terus digalakkan. Dalam hal ini,
NU diharapkan bisa membantu Pemerintah dalam menyosialisasikan sekaligus mendorong agar warga NU bisa membantu ketahanan pangan.
Nahdhatu Ulama melalui lembaga-lembaga organisasinya dapat mewujudkan penanaman berbagai produk pertanian, khususnya dialangan Pondok Pesantren.
Berbagai produk mulai dari pertanian, hortikultura, dan kerjasama penanaman padi, jagung, kedelai, agar bisa menjadi komoditas rakyat.
“Ini adalah arahan Bapak Presiden Joko Widodo agar Kementerian bekerja sama dengan organisasi masyarakat seperti PBNU,’’ucapnya.
‘’ini bisa direplikasi dengan produk-produk lain, termasuk di sektor pertanian yang ini bisa dibuatkan prototype nya dengan petani-petani di lingkungan NU,” tambah Menko Airlangga lagi.