Jabarekspres.com- Ribuan warga Ukraina berbondong-bondong mengungsi ke Polandia pada Jumat (4/3/2022) dengan menggunakan moda transportasi kereta.
Melansir dari laman todayonline.com, demi pengungsi dari invasi Rusia ribuan warga Ukraina rela menunggu berjam-jam di di luar stasiun kereta api di kota barat Lviv untuk naik kereta api menuju Polandia.
Diketahui jarak Lviv, sekitar 60 kilometer (40 mil) dari perbatasan Polandia, telah menjadi titik transit bagi keluarga yang melarikan diri dari pertempuran di timur, selatan dan tengah Ukraina.
Mereka membawa baberapa barang pokok seperti pakaian, dan telihat ada orang yang mengenakan kursi roda yang ditemani oleh anjing peliharaannya.
Seperti yang dikatakan salah satu pengungsi Yana Tebyakina bahwasanya akan pergi ke Polandia dan memutuskan pergi ke negara lain setelah mereka di Polandia.
“Kami tidak tahu. Kami akan ke Polandia, ke perbatasan Polandia, dan di sana kami akan memutuskan, memilih negara yang menerima pengungsi,” kata Yana Tebyakina.
“Yang kami bawa hanyalah kebutuhan pokok. Pakaian ganti. Itu saja. Sisanya kami tinggalkan, seumur hidup kami tinggal di rumah.” Lanjutnya.
Olena Pasychnik mengatakan dia telah melarikan diri dari apartemennya di lantai 16 di Kharkiv, sekitar 1.000 km (620 mil) dari Lviv, kota terbesar di barat Ukraina.
Seorang pengungsi Pasychnik, memberi alasan mengapa ia ingin mengungsi ke negara lain. Salah satunya karena anak-anaknya takut dengan suara-suara ledakan yang terdengar.
“Pertempuran sedang berlangsung dan semuanya terlihat seperti di telapak tangan,” kata Pasychnik sambil menangis sambil menggendong putranya yang masih kecil.
“Dia mulai gemetar ketika mendengar ledakan.” Pungkasnya.
Bahkan para pengungsi kelelahan karena harus menunggu sekitar 6 jam di stasiun tersebut.
“Kami tidak bisa tidur, kami tidak bisa makan secara normal karena rasa sakit yang luar biasa, cemas karena semua yang ada di dunia ini,” kata Darina Veselanska salah satu pengungsi.
Diketahui Lviv, sebuah kota yang telah menjadi daerah pementasan untuk bantuan kemanusiaan dan tentara kembali ke zona perang Ukraina.
(todayonline)