SUMEDANG – Langkanya minyak goreng kemasan 1 liter dengan harga yang Rp14 ribu rupiah tengah terjadi di berbagai daerah termasuk wilayah Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang.
Melalui pantauan Jabar Ekspres di lapangan, terlihat antrean cukup panjang di area Jalan Raya Parakan Muncang, Desa Sindang Galih, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, kemarin (2/3) pukul 16.30 WIB.
Diketahui, warga yang berbaris membuat antrean cukup panjang di sebuah kios itu bertujuan untuk mendapat bagian membeli minyak goreng kemasan 1 liter seharga Rp14 ribu rupiah.
Dede, 32, salah seorang warga Kecamatan Cimanggung, Sumedang mengaku, minyak yang dibeli itu ia dapatkan dengan jerih payah bersabar menunggu antrean sekiranya selama 2 jam.
“Dari siang saya sampai sore baru dapet, tapi alhamdulillah bisa dapet minyak goreng,” kata Dede kepada Jabar Ekspres di lokasi, Rabu (2/3).
Dia mengatakan, minyak kemasan 1 liter yang dia beli di kios tersebut Dede dapatkan dengan harga Rp14 ribu rupiah.
Akan tetapi, dalam pembelian minyak goreng kemasan 1 liter itu, dijelaskan Dede, pembeli harus merogoh kocek tambahan.
“Harganya Rp14 ribu (rupiah), cuman harus beli mi bihun (kemasan). Ini saya juga beli 4 liter minyak goreng tapi harus beli bihun,” kata Dede.
Dia menerangkan, dalam pembelian minyak dengan kemasan 1 liter yang Dede beli sebanyak 4 liter itu, dirinya harus turut membeli mi bihun sebanyak 8 bungkus.
Pada pembelian minyak goreng sebanyak 4 liter itu, yang seharusnya membayar Rp56 ribu rupiah, Dede menerangkan, dia merogoh kocek Rp62 ribu rupiah.
“Pokonya saya bayar Rp62 ribu (rupiah), soalnya minyak gorengnya harus beli juga mi bihun dua bungkus,” imbuh Dede.
“Tapi tadi ada juga yang beli minyak gorengnya satu dus (karton) harus beli bihunnya satu pak (bal),” tambahnya.
Dia menuturkan, pembelian minyak goreng kemasan 1 liter yang dia beli sebanyak 4 liter itu, walaupun harus membeli mi bihun, menurutnya tidak menjadi masalah.
“Gak keberatan, lagian kehitungnya murah tetep Rp14 ribu, cuman harus beli bihun aja, paling nambah Rp2 sampai Rp3 ribu (rupiah), itu juga kita dapet bihun gak nambah cuma-cuma,” ujar Dede.