Punya Penyakit Ini? Jangan Banyak Makan Jeruk, Bahaya!

JAKARTA Jeruk merupakan buah yang kaya akan vitamin C. Buah ini masuk dalam kategori super food, lantaran punya benefit sehat yang luar biasa banyak.

Namun, makan jeruk ternyata juga punya efek samping, terlebih ketika dimakan terlalu banyak.

Dilansir dari Live Science, Ahli mengatakan makan jeruk dalam jumlah besar dapat memicu terjadinya gastrointestinal.

Seseorang yang mengalami gastrointestinal akan sensitif terhadap kandungan serat yang tinggi, adalah mereka yang berpotensi mengalaminya.

Mereka dengan kondisi gastroinstentinal, tidak dianjurkan makan jeruk lebih dari satu buah per harinya.

Sementara itu, menurut Mayo Clinic, mereka yang kebanyakan makan jeruk, berpotensi alami diare, mual, muntah, mulas, kembung, dan sakit kepala.

Hal itu disebabkan karena kelebihan vitamin C. Perlu diketahui, dosis maksimal vitamin C per harinya adalah 2.000 miligram.

Mereka yang juga minum obat darah tinggi, juga harus menjaga porsi konsumsi mereka akan jeruk.

Meski begitu, untuk seseorang yang tidak mengalami masalah kesehatan di atas, buah jeruk akan mendapat banyak manfaat. Berikut manfaat makan jeruk yang dilansir dari laman Healthline:

1. Mengurangi resiko terkena batu ginjal

Batu ginjal adalah batu mineral yang dapat menyebabkan rasa sakit di bagian ginjal juga saluran kencing. Salah satu jenis batu ginjal terbentuk ketika tubuh kekurangan sitrat pada urinenya. Dengan jeruk dapat membantu anda meningkatkan kadar sitrat dalam tubuh.

2. Melindungi Anda dari kanker

Berdasarkan beberapa studi jeruk, lemon, nipis, jeruk Bali dan Mandarin disebut-sebut efektif dalam mengurangi resiko seseorang terkena kanker seperti kanker easofagus, perut, payudara dan pankreas.

3. Menyehatkan jantung

Menurut studi yang dilakukan di Jepang, orang yang gemar makan jeruk memiiliki resiko yang rendah akan penyakit jantung dan stroke. Hal ini dikaitkan dengan penurunan tekanan sistolik pada jantung.

4. Menyehatkan otak

Kandungan flavanoid yang ditawarkan buah sitrus juga diperkirakan baik untuk memperlambat penyakit neurodegenerative seperti alzheimer dan parkinson yang dipicu oleh kerusakan pada sistem saraf. (fin)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan