Ini Alasan Ukraina Menolak Ajakan Damai Rusia

MOSKOW – Pemerintah Rusia menyebut Ukraina menolak untuk diajak berdamai. Hal tersebut membut Rusia melanjutkan serangan kepada Ukraina.

Juru bicara Rusia, Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Kiev menolak mengadakan pembicaraan damai dengan Moskow. Karenanya Rusia terus melakukan serangan sesuai rencana operasi militer.

“Pihak Ukraina menolak berunding. Siang ini pasukan Rusia melanjutkan serangan mereka sesuai dengan rencana operasi,” kata Juru bicara Rusia, Kremlin Dmitry Peskov dikutip Antara, Minggu, (27/2).

Berdasarkan laporan media Peskov, Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan untuk menghentikan operasi militer pada Jumat (25/2).  Perintah penghentian operasi militer tersebut karena ada rencana negoisasi dengan Ukraina.

Putin pada Kamis (24/2) menyetujui “operasi militer khusus” di Donbass, dan Ukraina dan mengonfirmasi bahwa berbagai target militer di seluruh negara itu diserang.

Oleksiy Arestovich, penasihat kepala kantor kepresidenan Ukraina, pada Sabtu, (26/2) mengatakan Kiev menolak bernegosiasi dengan Rusia karena persyaratan yang diusulkan Rusia “tidak dapat diterima” oleh negara itu.

Ukraina menyebut persyaratan yang diusulkan tersebut sebagai upaya untuk memaksa Ukraina menyerah.

Diketahui sebelumnya, ledakan terjadi di Ukraina usai Presiden Russia Vladimir Putin mengumumkan “operasi militer khusus”.

Ledakan di negara yang terletak di Eropa Timur itu terjadi di pinggiran kota Kharkiv, Kramatorsk, Mariupol, serta di ibu kota Kiev tidak lama setelah Putin mengumumkan itu di televisi, diberitakan oleh Independent, Kamis (24/2).

Negara mantan bagian dari Uni Soviet itu menanggapi pengumuman Putin sebagai “invasi skala penuh”. Pasalnya, menurut militer Ukraina, Rusia sedang memindahkan perlengkapan militer dari Krimea ke negara keranjang roti itu untuk menindaklanjuti pengumuman Putin. (fin/ran)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan