DEPOK – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok, Supian Suri mengungkap sederet persoalan yang kerap terjadi di Kota Depok. Deretan masalah yang dimaksud antara lain masalah kekerasan terhadap anak dan perempuan, perceraian hingga kenakalan remaja.
Pihaknya berharap agar berbagai program kerja yang telah dirancang oleh Perangkat Daerah (PD) terkait di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot Depok) dalam hal ini Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) agar dapat mengatasi masalah tersebut.
“Untuk itu harapannya penyusunan program kerja tahun 2023 dapat menjadi motivasi dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” kata Sekda Kota Depok, Supian Supri, Jumat (25/2).
Sekda Kota Depok ini menambahkan, untuk menjawab persoalan itu, diperlukan sebuah kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan.
“Sebab, untuk menekan kasus tersebut perlu kolaborasi antar stakeholder dengan memberikan sosialisasi dan edukasi kepada anak-anak agar menghindari seks bebas, pernikahan dini, dan Napza (Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif lainnya),” ujarnya.
Menurutnya, DP3AP2KB menjalankan dua urusan wajib sebagaimana tugas pokok dan fungsinya. Yaitu urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, serta pengendalian penduduk dan keluarga berencana.
“Kedua urusan ini adalah urusan wajib yang tentunya memiliki peran strategis dalam pemberdayaan di Kota Depok. Saya berharap beberapa agenda kerja dan program yang disusun dapat menjawab tantangan yang harus diselesaikan,” paparnya.
Supian tak lupa memberikan apresiasi kepada DP3AP2KB Kota Depok atas prestasi-prestasi yang telah diraih di tingkat provinsi dan nasional selama 2021.
“Semua capaian ini semoga dapat menjadi motivasi untuk terus berinovasi demi kemajuan pembangunan di Kota Depok serta mewujudkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing,” pungkasnya. (mg2/ran)