SUMEDANG – Harga kacang kedelai saat ini tengah jadi sorotan, sebab kenaikannya yang cukup tinggi dikeluhkan berbagai perajin tahu dan tempe.
Tak hanya mempengaruhi terhadap konsumsi masyarakat, kenaikan harga kacang kedelai juga berdampak terhadap para distributor.
Salah seorang pengusaha kacang kedelai, Owi, 39, warga Desa Cikahuripan, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang mengaku, kenaikan harga tahun ini menjadi yang tertinggi.
“Padahal belum pertengahan tahun, baru masuk bulan kedua harga kedelai udah tinggi naiknya,” kata Owi di kediamannya, Kamis (24/2).
Dia menerangkan, pada Januari 2022 harga kedelai masih berada di angka Rp10 ribu rupiah per satu kilo gram.
“Sekarang baru di bulan Februari, harga kedelai naiknya Rp1 ribu (rupiah) lebih. Hari ini saya beli kedelai di harga Rp11 ribu 400 rupiah,” ungkap Owi.
Menurutnya, kenaikan harga tersebut saat ini terlalu memberatkan para pelaku usaha yang bergerak di bahan kedelai.
“Pabrik-pabrik tahu dan tempe pasti keberatan juga. Saya mau jual ke mereka takut kemahalan, kasihan juga. Kalau gak naik saya yang gak dapet keuntungan, malah bisa rugi,” imbuh Owi.
Dia berujar, pada Desember 2020 lalu harga kacang kedelai sempat berada di angka Rp8 ribu 150 rupiah. Karenanya dilanjutkan Owi, selama periode tahun 2021 harga terus mengalami kenaikan.
“Misalkan biasa bisa pesan satu hari 5 truk kacang kedelai, sekarang gak bisa karena harganya terlalu berat naiknya. Kalaupun memaksakan tetap memenuhi 5 truk, keuntungan buat saya gak ada karena keuntungan digolangkan buat bahan belanja,” ucapnya.
Owi menuturkan, akibat naiknya harga kacang kedelai yang tinggi, untuk pembelanjaan kini dibatasi.
“Saya hanya distributor penyalur, saya juga pesan ke perusahaan ke PT. Sebelumnya sehari bisa 5 truk atau lebih juga boleh, sekarang dibatasi hanya bisa 2 truk pembelian kedelai,” terangnya.
Dia berharap agar pihak pemerintah bisa berupaya semaksimal mungkin dalam mengatasi kenaikan harga tersebut.
“Saya harap tahun ini jangan semakin melejit naiknya, bisa-bisa kami semakin menjerit keberatan. Semoga pemerintah bisa menurunkan harga kedelai jadi Rp9 ribu atau Rp9 ribu 500 (rupiah),” tutup Owi. (mg5)