Penyebab Harga Kacang Kedelai Naik Terungkap

BANDUNG – Harga kacang kedelai yang melambung tinggi sejak beberapa pekan terakhir membuat para perajin tahu dan tempe terpaksa berhenti produksi.

Aksi mogok produksi hari ke dua, sejumlah warga masih kesulitan mendapatkan tahu dan tempe di pasaran.

Bahan makanan yang biasanya dengan mudah didapatkan ini, sejak kemarin menjadi barang langka.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat Iendra Sofyan mengatakan, suplai kacang kedelai dari negara produsen, Amerika Serikat ke Indonesia saat ini berjalan baik.

Pandemi Covid-19 yang menjadi penyebab utama, mengapa harga kacang kedelai di pasar internasional menjadi tinggi.

“Pembatasan diakibatkan pandemi Covid-19 sehingga suplai menjadi terganggu dan inilah yang membuat harga kacang kedelai naik. Kami berharap dari pengusaha dan perajin bisa pulih dan normal seperti sediakala,” kata Iendra di Bandung, Selasa (22/2).

Perihal aksi mogok produksi para perajin tahu tempe pada 21 hingga 23 Februari, para perajin tahu dan tempe di Bandung sempat menerima surat tembusan dari Koperasi Produsen Tahu Tempe (Kopti) untuk tidak melakukan aksi tersebut.

Menurut Iendra, permasalahan ini tidak perlu sampai terjadi aksi mogok produksi. Cukup diberikan pemahaman kepada para perajin, terkait kondisi yang tengah dialami.

“Saya pikir tidak perlu mogok, tetap produksi tinggal diatur saja volumenya apakah berkurang dan menaikan harga. Tetapi saya pikir harga juga perlu dipertimbangkan jangan sampai terlalu tinggi,” tuturnya.

Berdasarkan pantauan Iendra di lapangan, dia menyebut masih melihat ketersediaan tahu dan tempe di pasar, meski jumlahnya tidak banyak.

Para pedagang tahu dan tempe di pasar juga meminta kepada para perajin untuk tidak berhenti produksi.

“Kemarin saya jalan ke pasar, saya melihat tahu masih ada, kata pedagang besok lusa (hari ini) mau berhenti. Kalau pun harga tahu dan tempe naik harapannya tidak terlalu besar. Kalau pun harganya tidak naik, ukurannya diperkecil juga tidak jadi masalah yang penting tahu dan tempe tersedia,” terangnya.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Tahu Tempe Jawa Barat M Zamaludin menuturkan, para perajin tahu tempe sudah terlanjur libur dan pulang ke rumah masing-masing, ketika Gakoptindo mengeluarkan surat edaran pembatalan aksi mogok. Bahkan, perajin tempe sudah libur sejak Jumat akhir pekan lalu.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan