BANDUNG – Untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan minyak goreng di pasaran, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui Dinas Perdagangan dan Industri (Disdagin), terus berupaya agar ketersediaan minyak goreng di setiap toko ritel selalu terpenuhi.
Menurut Kepala Disdagin Kota Bandung, Elly Wasliah mengatakan bahwa pihaknya sudah bekerjasama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat agar mendistribusikan ribuan stok minyak goreng ke retail-retail modern setiap hari.
Bahkan, Elly mengungkapkan, per hari ini pihaknya telah kembali memasok minyak goreng dalam kemasan premium sebanyak 5.400 liter ke dua retail modern, yakni Griya Antapani dan Toko Prama di Babakan Sari Kota Bandung.
Nantinya menurut dia, minyak tersebut akan dijual seharga Rp13.000 per liter.
“Hari ini digelontorkan kembali minyak goreng kemasan premium sebanyak 5.400 liter yang dipasok ke dua gerai modern, yakni Griya Antapani 3.400 liter dan 2.000 liter minyak goreng kemasan di Toko Prama Babakan Sari,” ujarnya saat ditemuidi Taman Dewi Sartika, Balai KotaBandung, Rabu (23/2).
Elly juga mengungkapkan bahwa sebelumnya, pihaknya telah menggelontorkan sebanyak 7.200 liter minyak goreng dalam kemasan premium di dua ritel lainya, yakni Borma Cijerah dan Yogja Kopo Mas.
Bahkan mengatakan, Elly mengatakan, dalam beberapa jam stok minyak goreng langsung ludes diburu masyarakat.
“Dalam waktu beberapa jam sudah langsung ludes terjual. Kepada pembeli diharapkan jangan panic buying, belilah sesuai kebutuhan,” ungkapnya.
Dengan adanya pendistribusian minyak goreng murah di toko-toko ritel, Elly menambahkan bahwa hal ini sengaja dilakukan oleh pihaknya. Sebab, jika nantinya dilaksanakan adanya operasi pasar, maka dikhawatirkan adanya kerumunan.
“Untuk mencegah kerumunan, makannya tidak operasi pasar tetapi penambahan alokasi langsung yang disimpan di rak gerai ini, tidak seperti antrean langsung belanja,” pungkasnya. (Mg4/wan)