Literasi Daerah

Kita dapat melihat aspek apa yang dianggap penting oleh seorang guru, ketika kita masuk ke ruang kelas. Dari lingkungan fisik kelas, kita dapat mengambil simpulan seberapa besar guru tersebut mendorong pembelajaran literasi.

Di sebuah kelas yang mendorong pembelajaran literasi, perpustakaan kelas, meja dan kursi yang dikelompokkan untuk mendorong interaksi kelas, penggunaan sumber bahan-bahan yang dapat digunakan untuk belajar mandiri dan terpajang di rak-rak bertanda, serta tempat bagi siswa untuk bekerja secara mandiri, berkelompok kecil atau besar.

Seorang guru perlu menanyakan pada diri mereka sendiri. Perpustakaan Sekolah sebagai sarana pendukung, program literasi dapat dilaksanakan melalui pengayaan koleksi buku fiksi dan non fiksi serta untuk terakreditasinya Perpustakaan sekolah melaui program akreditasi relaksasi ataupun portopolio.

Secara ringkas, lingkungan kaya teks di sekolah diperlukan untuk menyediakan teks cetak atau e-book, yang digunakan untuk berbagai tujuan, membantu siswa mengembangkan pengetahuan tentang bagaimana huruf, kata, kalimat, dan teks berfungsi, mendorong interaksi antara guru dan siswa dengan cara menciptakan lingkungan kaya teks bersama-sama.

Sebuah kelas yang kaya teks perlu memajang berbagai jenis teks di kelas yang dapat digunakan sebagai bagian kehidupan sehari-hari.

Ruang kelas yang kaya teks memiliki ciri visual yang menonjol. bagan, tabel, atau grafik yang dipajang di dinding dapat digunakan guru sebagai rujukan dalam kegiatan pembelajaran. memajang bagan atau grafik bukan hanya sekadar mendekorasi kelas agar kelihatan menarik.

Yang lebih penting adalah bagan-bagan yang dipajang memiliki fungsi untuk mendukung pencapaian tujuan pembelajaran. Dengan kata lain, bagan kaya teks digunakan sebagai media pembelajaran dan memfasilitasi siswa untuk terlibat dalam pembelajaran literasi.

Tanda atau label yang berfungsi untuk mengkomunikasikan informasi adalah sumber bahan kaya teks yang penting untuk bahan bacaan. contohnya adalah jadwal harian yang dipasang di kelas memudahkan siswa untuk memahami pemetaan kegiatan kelas setiap hari.

Selain itu, jadwal harian juga mendorong terjadinya percakapan tentang bagaimana jadwal akan berjalan dan apakah akan ada perubahan.

Dengan kata lain, guru bisa mendiskusikan bagan fungsional dengan siswa untuk memastikan bagan tersebut diperhatikan dan terbaca setiap hari.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan