SUMEDANG – Kabupaten Sumedang bentuk Kampung Siaga Bencana (KSB) di Kecamatan Cimanggung serta Tanjungkerta. Pembentukan kepengurusan KSB di dua kecamatan itu bukan tanpa alasan, sebab Kecamatan tersebut dinilai termasuk daerah rawan bencana.
Dalam pengukuhan Kampung Siaga Bencana, Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir diangkat sebagai Pembina Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Sumedang.
“Saya berharap baik KSB Cimanggung maupun KSB Tanjungkerta, benar-benar menjadi bagian solusi setiap kejadian bencana di wilayahnya,” kata Dony, Jumat (18/2).
Dony menjelaskan, Kampung Siaga Bencana hadir dalam mengantisipasi, penanggulangan dan kesiapsiagaan terhadap kebencanaan.
“Sehingga (KSB) dalam arti lebih siap merelakan tenaga serta pikirannya untuk membantu masyarakat,” ucap Dony.
Pemerintahan Daerah (Pemda) Kabupaten Sumedang sudah membuat peta rawan bencana yang harus bisa dipahami dan dimengerti oleh masyarakat. Menurutnya, dalam hal ini yang bisa dijadikan sebagai garda terdepan dalam mengedukasi masyarakat tentang kebencanaan adalah KSB.
“Oleh karena itu, kesiapsiagaan masyarakat saat mengatasi bencana sangat ditentukan dengan dibentuknya Kampung Siaga Bencana ini,” imbuh Dony.
Sementara itu, Sekjen Perlindungan dan Jaminan Sosial, Robben Rico menegaskan, dibentuknya KSB yaitu dalam rangka mengedukasi warga agar bisa mengantisipasi terjadinya bencana.
“Apalagi melihat dari potensi bencana di wilayah Kabupaten Sumedang yang rawan pergerakan tanah dari level sedang sampai tinggi. Ini harus dipahami dan diwaspadai masyarakat,” ucap Robben.
Menurut Robben, pembentukan KSB sangat penting untuk mengurangi risiko bencana.
“Fungsi KSB adalah menjadikan dampak bencana seminimal mungkin. Tentunya KSB mampu mensimulasikan kejadian tanggap bencana di Kabupaten Sumedang dengan melibatkan masyarakat,” tutup Robben. (mg5/ran)