BANDUNG – Membangun Jawa Barat dari desa adalah prioritas yang harus ditempuh. Karena Jabar Juara akan dapat diraih dengan desa yang juara. Terlebih, gerakan membangun desa menjadi bagian dari 11 Prioritas Pembangunan Provinsi Jawa Barat di Tahun 2022. Hal itu dicetuskan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMDes) Provinsi Jawa Barat, Dicky Saromi dalam Forum Perangkat Daerah yang bertemakan, “Mencapai Kemandirian Masyarakat Jawa Barat melalui Konsep Teknokratik Perencanaan Desa di Jabar”.
”Desa sebagai entitas terdepan dalam pembangunan, berkontribusi 75 persen dalam pencapaian SDGs. 90 persen wilayah pemerintahan berupa desa, sebesar 72 persen penduduk tinggal di desa,” ucap Dicky, Kamis (17/2).
”Yang lebih menarik, dari 5.312 desa di Jabar, sebesar 36 juta jiwa atau 72,38 persen dari total penduduk Jabar tinggal di desa. Desa Mandiri 586, Desa Maju, 2,102, Desa Berkembang 2,606 dan Desa Tertinggal 18” imbuhnya.
Lebih lanjut, kata dia, desa di Jabar mempunyai beberapa tipologi. Antara lain; piur desa, desa semi urban (ke kota-kotaan) dan desa urban (desa kota).
”Tipologi ini tentunya jadi hal yang menarik. Contoh: Bekasi, Karawang, Depok dan Bandung desa nya sudah menjadi urban.tapi ada juga yang piur desa. Itu berada di daerah selatan,” jelasnya.
Ia menyebutkan, dari peta sebaran strata desa di Provinsi Jabar pada tahun 2022, jumlah penduduk tersebar 49 juta jiwa atau 18,42 persen dari total penduduk Indonesia. Dengan luas wilayah 35.377,76 Km2.
”Desa di Jabar pendudukan ada yang sampai 50 ribu. Jika dibandingkan dengan Kalimantan desa tersebut hampir se Kabupaten. Jadi ini satu hal yang menjadi tantangan tersendiri, maka dari itu diperlukan pendekatan melalui teknoratik,” sebutnya.
Ia menjelaskan, desa merupakan unit terkecil sebagai pusat berkumpulnya masyarakat. Yang menjadi ujung tombak dari otonomi daerah secara nasional. Baik pusat, provinsi mauapun daerah. Keunikan potensinya pun sebagai modal bagi keberhasilan pembangunan.
”Peran strategis desa dalam pembangunan merukan unit terkecil dari otonomi darerah. Desa pun mempunyai spesifik yang berbeda. Tidak bisa di generalkan. Di Jabar berbeda-beda. Ini yang perlu dipahami bersama,” jelasnya.
Dicky menyampaikan, Indeks Desa Membangun (IDM) di Jabar pada tahun 2021 telah melebih target dari dari tahun sebelumnya. Yaitu; 0,7207 IDM. Diketahui sebelumnya, pada tahun 2019 tercapai 0,6764 IDM dan tahun 2022 tercapai 0,6967 IDM.