Anak sangat rentan direkrut oleh kelompok terorisme, mereka menggunakan anak, karena anak masih mencari jati diri, emosi yang masih belum stabil, keluguan dan kepolosan serta pemikirannya yang masih lemah, baik pengalaman dan pengetahuannya. Anak juga dianggap sebagai strategi karena tidak dicurigai oleh aparat keamanan,” tandas Elvi. (Jawapos-red)
Prekrutan Teroris Kini Menyasar Anak-anak, KemenPPPA Buka Suara
- Baca artikel Jabarekspres.com lainnya di Google News