BANDUNG – Para pedagang di Jalan Arjuna, Desa Ciroyom, Kecamatan Andir, Kota Bandung, sedang mengalami keresahan karena tak lama lagi lapak mereka akan digusur. Sesuai rencana pemerintah, pada akhir 2022 akan dibangun Flyover Ciroyom untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KJCB).
Seorang pedagang atribut TNI, Budiawan Ahmad, 49, mengaku tidak bisa berbuat apa-apa selain mendukung proyek tersebut. Ia berharap, jumlah kompensasi dari penggusuran akan setimpal dengan toko yang sudah berdiri lebih dari 60 tahun ini.
“Demi kemudahan bersama (atas pembangunan flyover) pasti kami dukung, asalkan adil,” kata Budi kepada Jabar Ekspres, Rabu (16/2).
Menurut Budi, meski proyek ini akan segera berjalan, ia belum diberi sosialisasi mengenai jumlah uang santunan dan kapan relokasi akan dilaksanakan.
“Saya tanya waktu Sekda ke sini, ada apa ini ramai-ramai. Ternyata mau dibuat jembatan flyover, tapi belum tahu informasi relokasi dan uang santunan lebih lanjutnya,” ungkap Budi, pedagang yang sudah diwarisi toko oleh orang tuanya selama tujuh tahun lebih.
Budi menambahkan, meski proyek ini dinilai mendadak dan membuat pedagang resah, Sekda Kota Bandung mencoba menenangkan para pedagang agar tidak panik.
Ditemui di Lokasi yang sama, salah satu pedagang bernama Lan Ruslan, 49, turut mendukung rencana tersebut. Ruslan tidak bisa melakukan apa-apa kecuali meminta keadilan dan direlokasikan dengan baik.
“Saya mendukung, asal direlokasi dengan baik. Untuk mencari nafkah sehari-hari,” kata Ruslan.
Ruslan juga menyebut ada sekitar 200 Kartu Keluarga yang akan terdampak proyek ini. Menurutnya, warga dan pedagang yang terdampak lokasi penggusuran sedang menunggu pertemuan kedua dengan Sekda untuk mendiskusikan proyek KCJB.
“Para pedagang sedang menunggu pertemuan selanjutnya yang dijanjikan Sekda bersama perwakilan kami untuk membahas proyek ini,” tutup Ruslan. (mg6/wan)