BANDUNG – Siang berakhir, sore pun hampir beringsut ke malam. Langit gelap menurunkan hujan, dan sejumlah warga Anyer Dalam, Kota Bandung beserta para massa aksi masih bertahan di halaman depan Kantor Kelurahan Kebon Waru.
Mereka bertahan di lokasi tersebut untuk menanti kehadiran Lurah Kebon Waru dan mendesak pihak kelurahan mengeluarkan surat kepemilikan penguasaan fisik tanah.
Diantaranya ada Eti, 60, warga Anyer Dalam yang turut mengawal tuntutan massa aksi di halaman depan kantor kelurahan.
Boleh dikatakan, Eti merupakan salah satu warga yang sudah sangat lama menetap di wilayah tersebut. “Salah satu yang paling tua. Dan udah lama. Ibu sudah (tinggal, red) dari tahun 1970,” ucapnya.
Lurah Kebon Waru yang tidak kunjung datang pun tak menyurutkan Eti untuk bergegas pergi. “Bakal terus menunggu, sampai belum ada kepastian,” ucapnya kepada wartawan Jabar Ekspres, Senin (14/2).
Diketahui sebelumnya, pada Rabu (9/2) warga Anyer Dalam sempat menggeruduk kantor kelurahan tersebut untuk menuntut pihak kelurahan mengeluarkan surat kepemilikan penguasaan tanah warga yang digusur.
Tuntutan pada hari ini pun tetap sama, tetapi sedari berita ini masih ditulis, warga masih belum bisa menemui Lurah Kebon Waru.
“Ini ketiga kalinya (mendatangi kelurahan). Kami coba dulu aja. Kalau tetap tidak ada, kami akan mencoba ke seklur (sekretaris lurah),” kata Dindin Nuryadin, Koordinator Warga Jalan Anyer Dalam, kepada wartawan Jabar Ekspres, Senin (14/2).
Minim tanggapan. Diketahui bahwa hanya ada salah seorang staff kelurahan yang sempat menemui pihak warga di halaman depan kantor.
Setelahnya, dia menambahkan, Sekretaris Lurah Kebon Waru sedang berada di perjalanan mendatangi massa aksi. Namun, hingga tulisan ini terbit. Pihak terkait belum juga tiba. (zar)