DEPOK – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melakukan peletakan batu pertama pembangunan terowongan atau Underpass Dewi Sartika, Depok pada Senin, (14/2). Dengan adanya underpass tersebut, diharapkan dapat melancarkan arus lalu lintas di Jalan Dewi Sartika yang dikenal sebagai pusat kemacetan.
“Alhamdulillah saya kembali ke sini bawa kabar baik, Insya Allah lalu lintas di Depok makin lancar dalam waktu 9 sampai 10 bulan, kita akan punya underpass baru,” kata Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil mengatakan, proyek underpass ini diharapkan dapat menyelesaikan persoalan macet yang ditimbulkan oleh perjalanan kereta api listrik atau KRL.
“Underpass ini akan menghilangkan pertemuan lalu lintas dengan jalur kereta api,” kata Kamil.
Sebagai informasi, jalan Dewi Sartika memang dikenal dengan biang macet, selain lokasinya yang melintasi Pasar Depok Lama, kemacetan juga turut disebabkan dengan perlintasan sebidang kereta api.
Pemerintah Kota Depok telah melakukan skenario dengan memberlakukan sistem satu arah (SSA) sejak 2017. Namun, kebijakan itu tidak lantas menghilangkan kemacetan pada jalur tersebut.
Rencana pembangunan underpass ini mencuat pada media 2019, dan mulai lelang fisik pada 2020.
“Mohon dimonitor, mudah-mudahan proyek ini menjadi jawaban terhadap aspirasi yang sering kami dengarkan terkait kemacetan di Dewi Sartika,” kata Ridwan Kamil.
Proyek underpass tersebut akan menghubungkan Jalan Dewi Sartika menuju ke arah Jalan Raya Margonda.
Hal ini disampaikan oleh Yudha Tamtam, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) underpass UPTD 1 Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat pada Rabu (9/2) sore.
Kata Yudha, kontraktor proyek sudah ditetapkan dan akan dilakukan tanda tangan kontrak pada esok hari (14/2). (and)