Selain itu, kulit kentang juga membantu mengurangi kerusakan hati dan ginjal akibat radikal bebas serta meningkatkan fungsinya pada penderita diabetes. Kulit kentang juga membantu mencegah kerusakan saraf mata akibat glukosa yang tinggi.
Memiliki sifat kemopreventif atau melawan kanker
Kentang secara alami mengandung glikoalkaloid untuk melindungi diri dari serangga dan herbivora. Saat terkena cahaya, konsentrasi bahan kimia ini meningkat dan dapat berbahaya bagi tubuh jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.
Namun, dalam jumlah yang sedikit, dapat memberikan banyak manfaat positif. Sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa glikoalkaloid murni terisolasi memiliki sifat antikarsinogenik yang dapat membantu mencegah berbagai jenis kanker seperti serviks, hati, perut dan limfoma.
Membantu dalam pengelolaan necrotising fasciitis
Necrotising fasciitis (NF) adalah bentuk kondisi kulit yang langka, fatal, dan agresif. Seperti disebutkan di atas, kulit kentang bekerja sangat baik untuk kulit yang terluka. Tentunya juga bisa efektif untuk banyak luka kulit kronis yang menyebar dengan cepat dan polimikroba seperti NF.
Sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa ketika diterapkan pada luka berbasis nekrosis, kulit kentang dapat membantu mengobatinya dengan berbagai modalitas. Hal ini karena kandungan glikoalkaloid dalam kentang seperti alpha chaconine dan alpha solanine yang bertindak sebagai senyawa toksik bagi mikroorganisme. (antaranews)
Baca Juga : Selain Jeruk, Buah dan Sayur Ini Kaya akan Vitamin C