Sub Varian Omicron BA.2 Sudah Menjangkiti di 57 Negara

“Kita sudah mulai harus menghitung mendapatkan data reinfeksi ini. Itu penting, selain melihat karakter virus, kita bisa menetapkan strategi. Semakin memahami pola infeksi semakin baik strategi kita susun. Efektivitas vaksin juga dilihat,” jelasnya.

Mengapa subvarian terus bermunculan? Menurut Dicky, karakter sebuah virus memang selalu bermutasi. Dan semakin menyebar virus itu, artinya semakin membuat peluang bagi mereka lahir dengan aneka subvarian.

Pimpinan teknis WHO untuk pandemi Covid-19 Maria Van Kerkhove mengatakan bahwa data awal menunjukkan BA.2 memiliki sedikit peningkatan dalam tingkat pertumbuhan dibandingkan BA.1, versi pertama dari varian Omicron.

“Dan juga selama memberi kelonggaran kepada virus ini untuk meluaskan diri, apalagi sengaja menularkan diri, akhirnya lahir subvarian itu. Untungnya vaksin masih efektif ya, tentu keparahan ini semoga tak lebih buruk dari BA.1,” katanya. (jp/rit)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan