“Kendaraan-kendaraan besar kayak truk bawa pakan ayam, itu sering lewat dan satu hari kadang gak sekali yang bawa pakan, bisa 2 sampai 4 truk. Jalan jadi rusak dan pihak perusahaan diminta buat kasih bahan semen aja gak mau,” ucap Asep di kediamannya.
Asep menuturkan, pihak CV Missouri seharusnya memberikan sedikit kontribusi kepada masyarakat Desa Cikahuripan. Akan tetapi, selain kurangnya perhatian kepada warga, keadilan dalam pemberdayaan putra daerah oleh perusahaan ternak ayam pun belum dirasakan.
“Kemarin aja bikin kandang ayam baru, satu kandang itu bisa menampung sampai ribuan ekor ayam. Beko (alat berat) sudah didatangkan juga, tapi gak ada informasi pemberitahuan, gak izin ke RT dan RW,” kata Asep.
“Pekerja di delem juga banyaknya bukan warga sini. Malahan untuk yang kerja bangun kandang baru itu Missouri bawa tenaga dari luar, padahal putra daerah kita banyak yang nganggur apalagi kondisi sekarang pandemi (Covid-19), terus warga kita juga punya kemampuan untuk jadi tukang atau tenaga bangun-bangunan, bikin kandang (ayam),” tutupnya. (mg5/ran)
