BANDUNG – Guru perempuan yang mengajar di SDN Tilil 032 Kota Bandung ternyata tewas ditusuk mantan suaminya gara-gara menolak diajak rujuk. Kejadian penusukan pada Senin pagi (7/2).
Kejadian penusukan terjadi di halaman SD Tilil 032 Kota Bandung, Jalan Puyuh, yang lokasinya berada di sayap kiri Monumen Perjuangan (Monju) Bandung, Senin 7 Februari 2022.
Dari informasi yang dihimpun di sekitar SDN Tilil 032, bahwa Korban bernama Ati.
Korban ini mengajar di kelas 5 di SDN Tilil, Kelurahan Sadang Serang, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat.
Korban yang adalah seorang guru diduga ditusuk oleh mantan suaminya yang bernama Nono.
Menurut salah seorang tetangganya yang tidak mau disebutkan namanya, bahwa korban Ati merupakan orang baik.
Ati tinggal di RT 04/15 Kelurahan Sadang Serang, Kecamatan Coblong, Kota Bandung.
Sementara mantan suaminya Nono, tinggal di daerah Cibeunying Kidul.
Warga di sekitar SDN Tilil menyebutkan bahwa, Ati ditusuk karena Nono ingin rujuk dengannya, namun Ati tidak mau kembali bersama mantan suaminya tersebut.
Dalam keterangan sebelumnya, menurut Wakil Kepala Sekolah Bidang kesiswaan SD Negeri 032 Tilil Kota Bandung, Prihatna mengatakan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada pukul 07.30 WIB saat siswa sedang berdatangan.
Bahkan, jelas Prihatna, bahwa pelaku yang merupakan mantan suami korban diduga telah mempersiapkan aksi kriminal tersebut.
“Si pelaku ini kayanya sudah mempersiapkan diri di rumahnya karena membawa pisau dapur yang cukup tajam, terus mengejar mengejar korban dari gerbang sampai leher dipegang dan terjadi penusukan beberapa kali ditusuk mantan suami,” terangnya saat ditemui di lokasi kejadian, Senin (7/2).
Setelah melakukan penusukan, pelaku sempat mengancam penjaga sekolah dan guru lainnya. Bahkan, lanjut dia, pelaku juga sempat berkata kepada orang yang berada di sekitarnya bahwa tidak takut dan siap menyerahkan diri ke pihak kepolisian.
“Begitu sudah menusuk, mengancam penjaga sekolah dan guru lain yang mendekat. Dia berkata tidak takut dan siap menyerahkan diri ke kepolisian,” kata Prihatna.
(bbs)