BIMA – Seorang siswi SMP hilang selama 10 hari, bukannya melapor ke polisi, orang tua korban justru mencarinya kehutan dan gunung karena disangka disembunyikan oleh hantu.
Siswi SMP bernama Juliatin, yang telah hilang selama 10 hari tersebut, ternyata disembunyikan oleh teman prianya, berinisial AN.
Dugaan penculikan itu muncul karena pada 18 Januari 2022, dia dijemput AN yang mengaku akan mengantarkannya ke sekolah.
Namun, AN tidak mengantar korban ke sekolah malah membawa korban ke rumahnya di Desa Naru, Kecamatan Sape, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kanit PPA Satreskrim Polres Bima Kota Aipda Syaiful mengatakan sejak hari itu, Juliatin tidak pernah pulang ke rumah.
Sementara, orangtua yang tidak mendapati anaknya pulang merasa takut, dan menyangka anaknya disembunyikan oleh hantu, sehingga memilih untuk mencari ke gunung,hutan dan diatas perbukitan.
Korban kemudian ditemukan di Desa Sumi, Kecamatan Lambu, pada Kamis 27 Januari 2022.
“Korban diduga disekap di rumah terlapor,” kata Syaiful, Kamis, 3 Februari 2022.
Dari keterangan korban, selama berada di rumah AN, Juliatin dilarang pulang. Alasannya, AN khawatir korban akan dimarahi orangtuanya jika mengetahui kejadian yang sebenarnya.
Korban juga tidak berani makan makanan yang disuguhkan AN. Dia hanya minum air putih untuk bertahan hidup.
“Korban berada di rumah terlapor diketahui oleh bibinya. Korban akhirnya dijemput,” jelasnya.
Setelah tiga hari pulang ke rumah, keluarga merasa ada kejanggalan dari cerita korban. Setelah didesak, korban akhirnya mengungkap apa yang dialaminya.
“Setelah ditanya, korban mengku selama 10 hari disembunyikan temannya,” kata pria asal Soromandi, Kabupaten Bima, ini.
Orangtua korban pun murka. Mereka melaporkan AN ke Polsek Sape. Kini, penanganan dugaan penculikan anak dibawah umur itu dilimpahkan ke Unit PPA Satreskrim Polres Bima Kota.