KALIMANTAN – Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Barat, resmi melaporkan aktivis Nicho Silalahi ke Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Kalimantan Barat, pada Rabu (2/2) karena dianggap telah menghina Kalimantan.
Ketua DAD Kalbar Jakeus Sinyor menilai pelaporan tersebut harus dilakukan karena masyarakat kalimantan khususnya suku dayak merasa resah dengan pernyataan Nicho tersebut.
“Pada hari ini kami Dewan Adat Dayak Provinsi Kalimantan Barat membuat laporan terkait tulisan yang sempat viral di media sosial Nicho Silalahi,” ujar Ketua DAD kepada wartawan.
Dalam laporan itu, DAD tidak hanya sendiridi mendatangi Polda Kalbar, namun dampingi juga oleh etnis Kalimantan Barat yakni perkumpulan merah putih.
“Tentu tujuan kami untuk melapor pertama kita untuk meredam kerisuhan masyarakat yang ada, yang ditulis oleh Nicho Silalahi,” ujar Jakeus.
Jakesu Sinyor berharap polisi bisa menindaklanjuti laporan tersebut, karena sudah membuat masyarakat Kalimantan resah.
“Tentu harapan saya kepada pihak kepolisian ini segera ditindaklanjuti, siapapun pemilik akun Twitter Nicho ini adalah person, karena gara – gara dia ini masyarakat resah,” jelasnya.
Adapun cuitan yang membuat Nicho dilaporkan ada di media sosial di Twitter dengan akun bernama @nicho_silalahi berbunyi:
“Saat Hutan ditebang, banjir merendam rumah warga kurang lebih sebulan, perempuannya dijual ke China untuk dijadikan budak seks, anak-anak pada mati tenggelam di bekas galian tambang kalian pada diam, Tapi saat ada yang mengatakan “Tempat Jin Buang Anak” kalian Demo. Sebenarnya kalian siapa?”.
Cuitan Nicho itu merespon kasus Edy Mulyadi soal Kalimantan ‘tempat jin buang anak.’ (fin/rit)