BKKBN dan Bulog Sebarkan Beras Fortivit Tekan Stunting di Daerah

BANDUNG –Perum Bulog Jawa Barat memberikan bantuan beras fortivit atau beras bervitamin kepada masyarakat, yang berpotensi stunting di Lembang Bandung Barat. Kegiatan tersebut, merupakan upaya Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia, untuk menekan Stunting di daerah.

Direktur bisnis Perum Bulog Jawa Barat, Febby Novita mengatakan, beras provit adalah beras bervitamin, yang mengandung zat besi, Asam Folat, Vitamin A, Vitamin B1, Vitamin B3, Vitamin B6, Vitamin B12 dan zinc.

Febby menyebutkan Bulog bekerjasama dengan BKKBN untuk meningkatkan gizi masyarakat dengan memberikan bantuan beras Fortifit (Beras Fortivikasi).

Menurutnya, beras yang diberikan adalah beras dari produksi oleh petani lokal, namun beras tersebut diolah kembali menjadi beras bervitamin. “Kami ingin membantu pemerintah untuk menekan angka stunting,” katanya. Kamis (27/1).

Febby menjelaskan, beras Fortivit meskipun warnanya agak kekuning-kuningan, masyarakat jangan takut. Menurutnya, beras Fortivit merupakan beras yang dicampur aneka vitamin, sehingga berasnya berwana kekuningkiningan.
“Bulog punya tanggung jawab sosial. Targetnya menurunkan stunting di bawah garis merah. Kita harus memberikan makanan yang bergizi,” jelasnya.

Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi (ADPIN) Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia, Sukaryo Teguh Santoso, menghaturkan terimakasih kepada Perum Bulog, yang telah turut serta dalam melakukan penekanan angka stunting.

Menurutnya, PMT dari posyandu belum dapat memenuhi gizi masyarakat, dengan adanya beras Fortivit diharapkan dapat membantu masyarakat yang berpotensi stunting karena dikonsumsi setiap hari.

“Kepada para kader apa yang dibantu oleh Bulog menjadi pemancing kedepannya tanggung jawab pemerintah KBB,” ucapanya.

Sementara itu, Plt Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan menargetkan ada penurunan kasus Stunting Di KBB. “Setiap tahun, harus ada penurunan. Kami punya cita-cita ekonomi kuat 2030, kami harus siapkan SDM yang unggul. Salah satunya, menekan angka stunting,” katanya.

Menanggapi adanya beras Fortifit, Hengky menilai, hal tersebut merupakan terobosan baru dari Bulog untuk memenuhi gizi masyarakat. “Berasnya luar biasa, saya tertarik sekali. Kita support setiap desa yang potensi gizinya kurang,” ucapnya.(*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan