JAKARTA – Kurikulum Prototipe direncanakan bakal menjadi kurikulum nasional pada tahun 2024 nanti.
Hal tersebut bertujuan guna memberi kepercayaan kepada pihak sekolah untuk berinovasi secara mandiri dalam mengembangkan metode pembelajaran.
Kurikum prototipe itu sendiri adalah kerangka dasar dari rancangan kurikulum nasional.
Perihal penetapan kurikulum prototipe sebagai kurikulum nasional 2024 nanti ini, datang dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Hal ini pun dinilai sebagai terobosan tepat dari kurikulum nasional.
“Kurikulum di tingkat nasional itu sifatnya kerangka dasar. Untuk itu, ada lagi kurikulum di tingkat satuan pendidikan yang dibedakan karena kesadaran kurikulum itu harus kontekstual,” ucap Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, Anindito Aditomo secara daring, Minggu (23/1) dilansir Jawa Pos.
Dia mengatakan, sekolah memiliki kewenangan dalam membangun pembelajaran yang seoptimal mungkin bagi para peserta didik. Pembelajaran harus sesuai dengan kebutuhan dari anak, daerah serta sumber daya yang ada di satuan pendidikan tersebut.
“Karena perbedaan yang besar (di sekolah) itu, pusat tidak bisa menetapkan semuanya sama. Maka yang kita buat kerangka dasar dan struktur dasar,” ungkap Nino, panggilan akrabnya.
Struktur dasar ini bersifat fleksibel sehingga dapag mengakomodasi kebutuhan pembelajaran di sekolah. Dalam kata lain, satuan pendidikan memiliki ruang improvisasi pada penerapan kurikulum.
Ia menuturkan, pihaknya tidak mematok pembelajaran kontekstual masing-masing sekolah harus seperti apa. Hal terpenting adalah pembelajaran yang sifatnya berorientasi pada siswa.
“Kalau tidak begitu berarti yang harus selalu diubah-ubah ya di tingkat pusat. Kalau kita merancang kurikulum nasional yang fleksibel tentu bisa bertahan lama, tidak cepat diubah-ubah. Yang berubah biarlah di tingkat satuan pendidikan, tiap semester bahkan mesti diimprovisasi terus menerus,” pungkasnya. (jp/zar)