“Tidak baik membuat kegaduhan, apapun nanti pembenarannya,” ucapnya saat dihubungi Selasa (18/1).
Budi Dalton mengaku sempat menanyakan kepada Tubagus Hasanuddin terkait dengan pernyataan kontroversi yang lontarkan oleh Arteria Dahlan itu, Namun, TB Hasanuddin yang sama-sama sebagai anggota DPR RI di Komisi I itu mengaku tidak mengetahui kronologis pernyataan Arteria Dahlan itu.
“Saya sendirian tidak ikut rapat, enggak tahu Bahasa Sunda mana yang dimaksud, apakah cuman slank disitu atau benar-benar dia Berbahasa Sunda dari awal sampai akhir,” ucap Budi Dalton ketika menirukan pembicaraan dengan TB Hassanudin.
Budi Dalton menilai, adanya berbagai komentar yang keluar dari para tokoh sunda, merupakan bentuk reaksi dari pernyataan Arteria Dahlan.
Namun Jika masalahnya hanya mengucapkan istilah dengan bahasa daerah seperti, kulon nuwun, horas atau sampurasun hal tersebut dinilai sangat wajar. Atau kalau misalkan bahasa indonesianya campur bahasa daerah dan tidak secara keseluruhan itu juga masih bersifat wajar. Asalkan bahasa daerah itu memiliki arti yang sudah diketahui secara umum.
Diketahui sebelumnya, anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan mengkritik kajati yang menggunakan bahasa Sunda dalam sebuah rapat. Hal itu disampaikan Arteria dalam rapat Komisi III DPR dengan Jaksa Agung di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/1).
Dalam rapat, Arteria meminta Jaksa Agung mengambil tindakan tegas dengan memecat kajati tersebut. , Arteria tak menyebut kajati yang dimaksud.
“Ada kritik sedikit, Pak JA (Jaksa Agung), ada Kajati pak, yang dalam rapat raker ngomong pakai bahasa Sunda, ganti pak itu,” kata dia dihadapan Jaksa Agung.(mg4/yan).