DEPOK – Rencana pembangunan di Kelurahan Pangkalan Jati, Kecamatan Cinere pada Musrenbang sebelumnya diakui tidak mencapai seratus persen.
Hal tersebut diakui Lurah Pangkalan Jati, Tarmuji bahwa pembangunan di Keluarahan Pangkalan Jati pada tahun kemarin tidak berjalan maksimal alias hanya mencapai 70 persen.
“Sejumlah kegiatan pembangunan di tahun 2021 memang terealisasi, namun hanya mencapai 70 persen dari pembangunan prioritas,” kata Tarmudji pada Selasa (18/1).
Menurut Tarmuji, ada sejumlah penyebab yang menjadi penghambat tidak maksimalnya pelaksanaan kegiatan pembangunan kemarin.
“Salah satu penyebabnya adalah pandemi Covid-19. Dampak dari pandemi ini membuat pos anggaran untuk kegiatan mengalami refocusing untuk penanganan Covid-19,” ujarnya.
Akibat dari kebijakan realokasi dan refocusing anggaran yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok membuat alokasi anggaran untuk pelaksanaan program pembangunan termasuk di Kelurahan Pangkalan Jati ikut terkena imbas.
“Dengan begitu, sejumlah program kegiatan yang seharusnya dikerjakan di tahun 2021 menjadi terhambat karena keterbatasan anggaran,” ucapnya.
Untuk itu, pihaknya berharap semoga penyebaran virus Covid-19 ini segera berakhir sehingga anggaran yang tersedia dapat digunakan untuk kegiatan pembangunan.
“Harapan besar semoga tahun ini pandemi Covid-19 sudah berakhir sehingga apa yang sudah kita rencanakan dapat dilaksanakan sesuai rencana,” imbuhnya.
Adapun, terkait jenis pembangunan yang dilakukan pada tahun sebelumnya difokuskan pada pembangunan nonfisik.
“Seluruh kegiatan yang dilaksanakan merupakan kegiatan nonfisik. Jadi, untuk tahun lalu tidak ada pembangunan fisik yang dikerjakan,” jelasnya.
Ia menambahkan, kegiatan yang berhasil direalisasikan itu antara lain pemilahan sampah serta pelatihan Satuan Tugas (Satgas) dan Kelompok Kegiatan (Poktan) Pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (PKDRT), kegiatan Kelurahan Layak Anak, Bimbingan Teknis Karang Taruna dan Perlindungan Masyarakat (Linmas). (mg2)