“Kita tak bisa berharap vaksin yang ideal. Tapi semua dalam keterbatasan. Saya masih melihat Pfizer lebih kuat efikasinya jika dosis penuh ya. Moderna bisa setengah dosis atau dosis penuh. Itu efektif. Tentu lebih prefer yang jauh lebih kuat ya Moderna. Pemberiannya setengah dosis 2 kali, atau full dosis 1 kali,” pungkas Dicky.
Efikasi Pfizer dan Moderna
Vaksin Pfizer
Vaksin Pfizer dengan metode mRNA dari Amerika Serikat akhirnya resmi diizinkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dengan mengeluarkan izin penggunaan darurat (EUA) pada Kamis 15 Juli 2021 . BPOM menyebutkan angka kemanjuran vaksin Covid-19 tersebut manjur untuk remaja dan dewasa. Vaksin Pfizer bisa digunakan untuk remaja 12 tahun ke atas dengan 2 kali suntik rentang 3 minggu. Lalu angka efikasi usia 16 tahun ke atas 95,5 persen. Dan angka efikasi untuk remaja 100 persen. Nilai imunogenisitas dengan 2 dosis vaksin 3 minggu memberikan respons yang baik.
Vaksin Moderna
BPOM resmi menerbitkan izin penggunaan darurat atau (EUA) untuk vaksin Moderna asal Amerika Serikat pada Jumat 2 Juli 2021. Vaksin ini menjadi vaksin Covid-19 pertama dengan metode mRNA yang diizinkan di Indonesia. BPOM menegaskan angka efikasi atau kemanjuran vaksin itu mencapai 91,4 persen. Vaksin Moderna ini adalah vaksin penggunaan imunisasi untuk usia 18 tahun ke atas. Injeksi dilakukan 2 kali dengan rentang waktu penyuntikan selama 1 bulan. Para ahli dari ITAGI menunjukkan bahwa Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) menjamin keamanan yang dapat ditoleransi dengan tingkat keparahan pasca suntikan yakni sering nyeri lokal, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot sendi. Vaksin ini aman untuk kelompok usia 18 tahun ke atas hingga 65 tahun dan juga lansia di atas 65 tahun. Efikasi 94,1 persen untuk 18-65 tahun dan lebih dari 86 persen untuk di atas usia lansia. (jawapos/ran)