JAKARTA – Berdasarkan hasil survei SMRC (Saiful Mujani Research & Consulting) terungkap bahwa, kondisi ekonomi masyarakat di Indonesia saat ini sudah mulai membaik jika dibandingkan dengan tahun sebelumnnya.
Peneliti senior SMRC (Saiful Mujani Research and Consulting) Saidiman Ahmad mengatakan, salah satu factor membaiknya perekonomian rumah tangga disebabkan keberhasilan dalam pemulihan ekonomi yang dilakukan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Dia menyebutkan, menurut hasil survei SMRC sebanyak 41,5 persen warga menilai ekonomi rumah tangga lebih atau jauh lebih baik dibanding setahun sebelumnya.
‘’Sementara yang menilai buruk atau jauh lebih buruk hanya 28,8 persen,’’kata Saidiman dalam ketarangnnya, Senin, (27/12).
Dia menilai, dalam satu tahun terakhir, terjadi perbaikan persepsi positif warga tentang keadaan ekonomi.
Kendati begitu, meski keadaan ekonomi belum sepenuhnya pulih seperti sebelum Covid-19, namun evaluasi positif semakin menguat bahkan sudah lebih banyak dari yang menilai negatif.
Salah satu faktor menguatnya pemulihan ekonomi nasional berhasilnya Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN dibawah komando Airlangga Hartarto.
Selain itu, survei ini juga menunjukkan bahwa umumnya publik mengapresiasi kinerja pemerintah pusat dalam penanganan covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.
‘’Ada 75 persen warga yang menyatakan puas dengan kinerja pemerintah pusat dalam menangani Covid-19,’’ujarnya.
‘’Sementara yang puas terhadap kerja pemulihan ekonomi nasional sebanyak 60,1 persen. Artinya kerja-kerja besar di dua aspek yang paling mendesak ini, di mata publik sangat berhasil,” tambah Saidiman lagi.
Survei SMRC ini dilakukan pada 8 hingga 16 Desember dengan melibatkan 2.420 respoden dari berbagai daerah.
‘’Metode dalam survei ini menggunakan multistage random sampling, dengan margin of error 2,2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen,’’pungkas Saidiman.
Berdasarkan data dari Website Kemeterian Perekonomian, Realisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sampai dengan 17 Desember 2021 mencapai Rp533,60 triliun atau 71,6% dari pagu Rp744,77 triliun.
Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar atau Rp123,62 triliun dari realisasi Kuartal III-2021 yang sebesar Rp409,98 triliun.
Jika dilihat per klaster, realisasinya sebagai berikut:
Realisasi Klaster Kesehatan sebesar Rp147,44 triliun (68,6%)
Realisasi Klaster Perlinsos sebesar Rp161,17 triliun (86,4%)