BANDUNG – Untuk mengembangkan potensi desa, mahasiswa Ilmu Komunikasi Konsentrasi Marketing Communication Universitas Telkom (Tel-U) membangun Tugu ‘Selamat Datang’ Pancamandala di Kawasan Desa Pancamandala Kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya.
Peresmian dihadiri oleh kepala desa, sekretariat desa, kepala karang taruna, masyarakat desa, serta mahasiswa sebagai panitia penyelenggara yang dilakukan seremoni peresmiannya, Kamis, (23/12).
Proses pembuatan Tugu Pancamandala dimulai pada 16 Desember 2021. Sebelum tugu dibuat, pihak panitia melakukan koordinasi serta diskusi bersama dengan pihak desa yang mendapat dukungan positif.
Pembuatan Tugu Pancamandala dimulai dan dipasang satu minggu setelahnya. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari acara ‘Punten Pancamandala’ dalam ‘Urban Village’, yang bertujuan untuk mengembangkan potensi suatu desa yang berada di Jawa Barat.
Selain maju secara teknologi digital, Desa Pancamandala memiliki segudang kekayaan di sektor agrikultur seperti petani yang sehat dan manis. Pembuatan dan peresmian Tugu Pancamandala ini bisa menjadi sebuah langkah tepat untuk memajukan Desa Pancamandala sebagai salah satu desa digital Jawa Barat serta mengembangkan potensi kekayaan alamnya.
Kami harap dengan dibuat dan diresmikannya tugu ini, semakin banyak masyarakat yang mengetahui akan kekayaan alamnya Desa Pancamandala. Apalagi sebentar lagi ‘kan tahun baru jadi semoga ini bisa juga jadi harapan sekaligus semangat baru bagi Desa Pancamandala,” ujar Project Manager Punten Pancamandala, Alif Fauzi.
Sebelumnya, panitia ‘Punten Pancamandala’ juga telah melaksanakan dua rangkaian acara yaitu webinar dan sosialisasi. Webinar bertajuk BOTRAM (Bongkar Potensi Tersembunyi Alam Pancamandala) diadakan melalui zoom meeting pada, Jumat (3/12/21) dengan tema “Membangun Ketahanan Pangan serta Peluang Bisnis Melalui Urban Farming”.
BOTRAM menghadirkan empat orang ahli sebagai narasumber, yaitu Odik Setia Sukmana, S.P., M.P (Penyuluh Pertanian Ahli Madya Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat); Yoyok Hery Wahyono (Founder Waroeng Spesial Sambal “SS”); Warid, S.P., M.Si. (Founder Komunitas Trilogi Berkebun); dan Kristina Sisilia, S.T., M.A.B. (Dosen Kewirausahaan Telkom University).
Dihadiri lebih dari 400 partisipan. BOTRAM berlangsung selama kurang lebih dua jam tiga puluh menit dan diakhiri oleh penampilan dari penyanyi Teuku Ryzki.