JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) menyatakan peringatan dini tsunami di daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) telah berakhir.
Dengan demikian, warga yang pergi kelokasi aman sudah bisa kembali ketempatnya semula dengan tetap waspada bila terjadi gempa susulan atau gempa baru.
Hal tersebut diungkapkan Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers secara online, Selasa (14/12). Dwikorita menjelaskan, Peringatan dini tsunami dinyatakan telah berakhir karena, setelah BMKG memantau tidak adanya kenaikan muka air laut selama dua jam setelah gempa terjadi.
“Sudah lebih dari dua jam setelah kejadian (gempabumi) dan tidak terdeteksi adanya kenaikan muka air laut lagi, maka peringatan dini tsunami dinyatakan telah berakhir,” kata
Menurut Dwikorita, berdasarkan hasil pantauan BMKG, tidak ada kenaikan tinggi muka air yang cukup signifikan akibat gempa di Laut Flores tersebut. Karena itu, meminta pemerintah daerah setempat menginformasikan ke warganya agar bisa kembali ke tempatnya masing-masing.
“Kami mohon tadi Bapak Wagub, Bapak Bupati, kami sempat berdiskusi dengan beliau, jadi kami mohon Pemda bisa menyampaikan ke masyarakat telah berakhir, artinya sudah bisa kembali ke tempat masing-masing,” ujar Dwikorita.
BMKG Sulawesi Selatan juga melaporkan ada kerusakan beberapa bangunan roboh di selayar selatan, namun tidak ada laporan korban jiwa. Sementara BMKG Maumere melaporkan ada kenaikan muka air laut secara perlahan namun tidak tinggi dan tidak membahayakan.
Sebelumnya, BMKG mengeluarkan peringatan dini tsunami di wilayah Indonesia timur, menyusul gempa magnitudo 7,5. Gempa tersebut dengan kedalaman 12 Km, kemudian BMKG merilis pemutahiran kedua yakni gempa berkekuatan 7,4 magnitudo, dan pemutakhiran yang terakhir pada pukul 12.46 WIB menunjukkan gempa hanya berkekuatan 5,0 magnitudo dan tidak berpotensi tsunami. (rita)