BANDUNG – Komunitas Berani Bangkit merangkul para usaha termasuk UMKM di Kota Bandung. Sebab, melemahnya tatanan ekonomi karena pandemi Covid-19 masih dirasakan banyak masyarakat.
Koordinator Komunitas Relawan Berani Bangkit Kota Bandung, Restu Aditya mengatakan, gerakan ini menjadi magnet bagi komunitas-komunitas di berbagai daerah untuk menjadi relawan.
“Di Kota Bandung ini, gerakan Berani Bangkit berikrar untuk berkontribusi pada masyarakat sebagai bentuk kepedulian untuk membantu masyarakat yang mengalami kesulitan akibat dampak pandemi,” ucap Restu saat ditemui di Kafe Armor Genuien, Kota Bandung, Senin (13/12).
Restu menyebut, sebanyak 125 orang yang ikut berikrar sebagai relawan dari komunitas pekerja konveksi Bandung menggelorakan gerakan Berani Bangkit untuk hadir di tengah kesulitan masyarakat.
“Gerakan Berani Bangkit adalah gerakan nasional recovery Indonesia sebagai upaya untuk membangkitkan jiwa peduli masyarakat. Sehingga, dampak pandemi Covid-19 dapat ditanggulangi bersama,” katanya.
Sementara itu, Deputi Relawan Koordinator Nasional Berani Bangkit, Alim Bara menjelaskan, ada tiga sasaran program Berani Bangkit yaitu sektor pendidikan, lapangan kerja dan kebutuhan pokok ibu rumah tangga.
Usai berikrar, lanjut Alim, relawan Berani Bangkit langsung terjun ke lapangan dengan membagikan paket sembako kepada pekerja konveksi yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
“Pembagian sembako adalah salah satu aksi nyata kerelawanan berani bangkit,” ungkapnya.
Alim menyebut, gerakan Berani Bangkit berupaya menggerakkan masyarakat agar saling peduli dengan sesama. Mengingat, Indonesia bahkan dunia masih menghadapi krisis kesehatan.
Oleh karena itu, gerakan Berani Bangkit bukan sekedar wadah membangkitkan kepedulian masyarakat untuk berbagi kepada sesama tapi menjadi gerakan nasional untuk melakukan recovery tatanan perekonomian nasional demi hadirnya kepastian masa depan bangsa.
“Dengan saling bergandengan tangan maka diharapkan Indonesia dapat bangkit dari keterpurukan secara sosial ekonomi,” tandasnya. (er)