JAKARTA – Perusahaan produsen vaksin Pfizer dan BioNTech dalam konferensi persnya menyatakan yakin, vaksin booster produksinya akan mampu melawan varian Omicron. Hal ini sudah dibuktikan dalam uji laboratorium.
Direktur Medis BioNTech Ozlem Tuereci mengatakan dua dosis vaksin mereka menghasilkan antibodi penetralisasi yang jauh lebih rendah, namun masih dapat melindungi dari penyakit parah.
“Dua dosis vaksinasi pertama mungkin bisa ditembus (virus). Dosis ketiga diperlukan untuk mengembalikan perlindungan,” kata dalam konferensi pers, dikutip dari Antara.
Pfizer-BioNTech juga mengatakan mereka bisa menyediakan vaksin khusus untuk melawan Omicron pada Maret 2022 jika diperlukan. Kedua perusahaan itu menjadi produsen pertama vaksin Covid-19 yang merilis perkembangan kemanjuran vaksin mereka terhadap Omicron.
Dalam sampel darah yang diambil sekitar sebulan setelah dosis ketiga diberikan, varian Omicron dinetralisasi dengan efektivitas yang sama dengan dua dosis yang menghalau varian asli yang ditemukan di Tiongkok.
“Data baru dari Pfizer tentang efektivitas vaksin terhadap Omicron membesarkan hati,” kata Presiden Amerika Serikat Joe Biden dalam cuitannya.
“Siapa pun yang memenuhi syarat dan belum disuntik dosis ketiga sebaiknya mendapatkan suntikan booster hari ini,” kata Biden.
CEO BioNTech Ugur Sahin menyarankan agar negara-negara mempertimbangkan untuk mengurangi jarak waktu pemberian vaksin antara dosis kedua dan ketiga untuk melawan varian baru itu.
Dia menyebut langkah sejumlah negara, termasuk Inggris, yang memberikan dosis booster tiga bulan setelah dosis kedua, bukan enam bulan seperti sebelumnya.
“Kami yakin inilah cara yang tepat untuk dilakukan, khususnya jika Omicron semakin menyebar, untuk memberikan tingkat perlindungan yang lebih baik di musim dingin,” kata Sahin.
Dr. Walter Orenstein, profesor di Vanderbilt dan mantan direktur program imunisasi CDC AS, mengatakan dia menilai data itu menggembirakan karena menunjukkan bahwa vaksin saat ini masih bisa digunakan untuk melawan Omicron.
“Kita mungkin mampu mengatasi (Omicron) dengan vaksin yang ada sekarang, setidaknya untuk mencegah penyakit parah.”
Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada 26 November menetapkan Omicron sebagai “varian yang diwaspadai”, namun badan PBB itu mengatakan belum ada bukti yang mendukung perlunya dibuat vaksin khusus untuk melawan varian itu beserta mutasinya.