Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Modal Kuat untuk Jadi Negara Mandiri

JAKARTA – Penanganan Pandemi Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional banyak mendapat pujian dari lembaga dunia.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan,  Indonesia merupakan salah satu negara yang mampu secara berimbang menangani pandemi dan pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Berdasarkan data dari Badan Pusat statistik Triwulan ke III 2021 menunjukkan bahwa Indonesia mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 3,51% (yoy).

Pulau Jawa memberikan kontribusi ekonomi tertinggi sebesar 57,55% dengan nilai pertumbuhan ekonomi sebesar 3,78%.

‘’Kemudian diikuti oleh kontribusi ekonomi yang cukup signifikan sebesar 21,95% dari Pulau Sumatera dengan nilai pertumbuhan ekonomi sebesar 3,03%.’’sebut Menko Airlangga dalam keterangannya, Kamis, (9/12).

‘’Diharapkan pada Triwulan IV-2021, pertumbuhan ekonomi bisa menyentuh angka 4,5%-5,5% (yoy), dan untuk pertumbuhan tahunan sepanjang tahun 2021 ditargetkan sebesar 3,7%-4% (yoy),’’tambahnya lagi.

Menko Airlangga menilai, Kuncinya keberhasilan kebijakan fiskal dan moneter dalah kombinasi kerja sama antara Pemerintah dan Bank Indonesia dalam burden sharing dan reformasi struktural yang dilakukan melalui UU Cipta Kerja.

Melihat kondisi Indonesia saat ini, lembaga  internasional, termasuk Bank Dunia, yang mengapresiasi upaya Indonesia dalam menyeimbangkan penanganan Covid-19 dan Pemulihan ekonomi nasional.

‘’Ini menjadi catatan tersendiri bahwa Indonesia mampu sebagai negara berkembang untuk “berdiri sendiri” di tengah pandemi.

Kredibilitas itu sangat membantu ketika Indonesia diamanatkan untuk memegang Presidensi G20 dan Indonesia akan bersama-sama negara anggota lainnya menentukan arah global ke depan.

Pada G20 kali ini, negara-negara berkembang akan terwakili, karena Indonesia adalah Presidensi pertama dari kelompok negara berkembang.

‘’Kita juga mengundang negara yang menjadi Ketua Uni Afrika yaitu Republik Demokratik Kongo, serta yang merepresentasikan pembangunan progresif di Afrika yaitu Rwanda,’’kata dia.

Prinsipnya di G20 Indonesia adalah Recover Together, Recover Stronger, jadinya no one left behind,” tutur Menko Airlangga.

Ada tiga agenda utama bagi Indonesia untuk digaungkan di G20, yang pertama yakni isu kesehatan dan peningkatan kapasitas. Indonesia mempunyai banyak model yang bisa dijadikan prototipe ke global.

Indonesia bisa menjaga dari sisi kesehatan dengan menjalankan PPKM dengan kekuatan Puskesmas, lalu proses vaksinasi dengan bantuan Posyandu dan TNI/Polri, dan keseluruhan integrasi sistem ini, negara lain tidak punya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan