JAKARTA – Kesuksesan Pemerintah mengendalikan pandemi Covid-19 sangat berpengaruh pada pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Terbukti, beberapa kebijakan pemulihan ekonomi menunjukkan tingkat perekonomian indonesia yang tumbuh positif.
“Kita bersyukur bahwa pandemi telah terkendali saat ini. Berbagai kebijakan pemulihan ekonomi sudah berada di jalur yang benar sehingga perekonomian Indonesia dapat tumbuh positif. Semoga pada kuartal IV tahun ini dapat tercapai sekitar 3,7% hingga 4,0%,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan keynote speech secara virtual dalam the 2021 Annual Summit of the Partnership for Australia-Indonesia Research, Selasa (7/12).
Airlangga juga berharapkan pertumbuhan perekonomian juga merambah sektor bisnis, agar bisa ikut pulih. Beberapa sektor penting seperti manufaktur, pertambangan dan perkebunan telah pulih lebih awal.
Sedangkan sektor pertanian dan real estate juga menunjukkan ketangguhannya di masa pandemi Covid-19. “Jika momentum ini bisa kita pertahankan, kita harapkan ekonomi Indonesia akan terus tumbuh sebesar 5,2% di tahun 2022,” imbuhnya.
Pandemi Covid-19 telah menciptakan tantangan besar dalam mengatasi meningkatnya pengangguran. Pada Agustus 2020, pandemi membuat sekitar 29,12 juta orang atau 14,28% penduduk menganggur, tidak bekerja sementara, tidak masuk angkatan kerja, dan bekerja dengan pengurangan jam kerja.
Salah satu strategi yang dilakukan untuk mengatasinya adalah memanfaatkan Program Kartu Prakerja. Program ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan kompetensi tenaga kerja melalui pelatihan vokasi secara online.
Tujuan lain dari program ini adalah untuk menjaga daya beli masyarakat yang terkena dampak melalui bantuan sosial.
Hingga akhir November 2021, sedikitnya telah tercatat 78 juta pendaftar online Program Kartu Prakerja. Sementara, sejak tahun 2020 jumlah penerima manfaat sebanyak 11,4 juta orang dengan total insentif yang disalurkan sebesar Rp25,1 triliun.
Jumlah penerima manfaat yang menganggur menurun dari 56% menjadi 39,8%. Selain itu, insentif yang diterima setelah pelatihan selesai juga meningkatkan daya beli, serta menciptakan lapangan kerja dan kewirausahaan melalui UMKM.
Bagi UMKM yang terdampak oleh pandemi Covid-9, Pemerintah telah mencanangkan berbagai program kebijakan untuk mendukung dan memberdayakan UMKM agar dapat bertahan di tengah pandemi Covid-19.
Serangkaian program perlindungan sosial juga telah dilakukan Pemerintah antara lain Kartu Indonesia Pintar Perguruan Tinggi, Program Indonesia Pintar, Jaminan Kesehatan Nasional bagi Penerima Bantuan Iuran, Program Keluarga Harapan, Bantuan Sosial Tunai, dan Kartu Sembako.