JAKARTA – Berita mengenai laporan penemuan kasus varian Covid-19 omicron yang sudah masuk Indonesia, tepatnya di bekasi dibantah oleh kementrian kesehatan. Melalui Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengonfirmasi laporan temuan kasus Omicron (B.1.1.529) di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, adalah tidak benar.
Nadia mengungkapkan, pihaknya telah mendalami informasi tersebut, dan mengkonfirmasi ulang kepada petugas laboratorium di wilayah setempat atas adanya laporan empat warga yang terpapar covid-19 varian terbaru Omicron.
“Tidak benar ini (temuan Omicron di Kabupaten Bekasi). Belum ada kasus Omicron (di Indonesia) sampai saat ini,” kata Siti Nadia Tarmizi yang dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.
Dia menambahkan, Kemenkes terus meningkatkan cakupan tes genom sekuensing dari para pasien yang terpapar COVID-19, tes tersebut jelasnya, untuk mengantisipasi secara dini adanya Omicron maupun varian terbaru SARS-CoV-2 yang masuk Indonesia.
Saat ini sudah ada 11 unit mesin genom sekuensing yang dapat membantu mempercepat deteksi varian baru COVID-19, termasuk varian Omicron.
Selain itu upaya mengantisipasi importasi varian baru COVID-19 juga sudah melalui pengetatan pengawasan bagi setiap pelaku perjalanan internasional.
Sebelumnya, laporan terkait temuan Omicron di Bekasi adalah laporan dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Sri Enny Mainiarti melalui salah satu media massa online. Yang menyatakan terdapat empat warga DKI Jakarta yang terpapar varian Omicron berdasarkan pemeriksaan sampel di Laboratorium Farmalab, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.