“Masalah yang paling penting (untuk sponsor) adalah apakan tim AS akan hadir,” kata mantan presiden CBS Sports Neal Pilson, yang mengawasi kesepatakan hak siar Olimpiade.
Terkait keinginan pemerintahan Biden agar perusahaan-perusahaan Amerika memboikot Olimpiade, juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan bahwa pemerintah tidak akan mendikte praktik sektor swasta, tetapi perusahaan harus “sepenuhnya sadar” tentang apa yang terjadi di Xinjiang.
Juru bicara dari NBC Universal milik Comcast, yang menyiarkan Olimpiade Beijing di Amerika Serikat, menyatakan akan tetap menyiarkan acara tersebut dari China.
Kedutaan China di Washington menyebut langkah AS sebagai “manipulasi politik” karena tidak ada undangan yang diberikan kepada politisi AS sejak awal.
“Faktanya, tidak ada yang akan peduli apakah orang-orang ini datang atau tidak, dan itu tidak berdampak apa pun pada Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 yang akan diselenggarakan dengan sukses,” kata juru bicara kedutaan Liu Pengyu.
Sebelumnya, kementerian luar negeri China mengatakan Beijing akan mengambil “tindakan balasan yang tegas” jika Washington melanjutkan boikot seperti itu, tetapi mereka tidak menjelaskannya lebih lanjut.
Amerika Serikat selanjutnya akan menjadi tuan rumah Olimpiade pada 2028 di Los Angeles, yang juga menimbulkan pertanyaan tentang respons China. (Antara)