LANGKAT – Karena tidak menuruti kemauan temannya, Seorang warga Desa Durian Lingga, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Darwin Sitepu (38) tewas mengenaskan setelah dihajar dan dibakar hidup-hidup.
Kasubbag Humas Polres Binjai Iptu Junaidi mengatakan, belum jelas motif penganiayaan dan pembakaran tersebut, namun dia menjelaskan korban dibakar oleh sekelompok pria.
“Kasus ini tengah ditangani pihak kepolisian Polres Binjai, dan beberapa orang saksi dimintai keterangan,” kata Junaidi dalam keterangan tertulis, Sabtu (4/12).
Junaidi mengatakan penyidik telah mengantongi identitas terduga pelaku dan sedang dalam pengejaran.
“Diharapkan pelaku pembakaran korban tersebut secepatnya dapat tertangkap,” kata Junaidi. Kematian Darwin Sitepu pada Kamis (2/12) sekitar pukul 09.00 WIB cukup mengenaskan karena dibakar hidup-hidup oleh sekelompok pria.
Selain itu, pelaku juga sempat menganiaya korban dan memukul wajahnya dengan menggunakan popor senapan angin. Saat itu, korban Darwin sedang berbincang-bincang bersama rekannya Selamat Tarigan, Darta dan David, sedang duduk di sebuah gubuk di Dusun Kuta Jering, Desa Belinteng, Kecamatan Sei Bingei, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Kemudian, korban didatangi sekelompok pria yang diketahui FD bersama temannya. Selanjutnya FD meminta korban untuk segera meninggalkan gubuk yang ditempatinya itu.
Namun korban tidak mau, dan menolak permintaan FD. Akhirnya terlibat cekcok mulut dan berujung pemukulan yang dilakukan rekan FD menggunakan senapan angin.
Korban yang merasa terancam sempat mencoba melakukan perlawanan. Namun perlawanan korban dibalas rekan FD, yang telah menyediakan satu ember bensin dan langsung menyiramkan ke tubuh Darwin.
Bersamaan pada kesempatan itu FD memantik mancis dan sekujur tubuh korban terbakar. Melihat kejadian tersebut, rekan korban mencari pertolongan dan melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian. (bbs/jpnn/kbe)