SOREANG – Merebaknya informasi bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengklasifikan varian B.1.1.529 Omicron ke dalam kategori variant of concern (VoC), tanpa melalui kategori varian of interest (VoI). Diduga virus tersebut lebih cepat penyebarannya dari SARS-CoV-2.
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, dr Grace Madiana Purnami membenarkan, pihaknya telah mendapatkan informasi dari Menteri Kesehatan bahwa adanya virus varian baru yakni virus B.1.1.529 Umicron, dan virus itu turunan dari delta.
“Saat ini virus tersebut mesti diwaspadai, walaupun sekarang merebak di Nigeria Afrika Selatan,” ungkap Grace saat dikonfirmasi melalui telephone seluler, Minggu (28/11).
Sejauh ini, kata Grace, di wilayah Kabupaten Bandung masih berada di varian delta, dan untuk memastikan virus varian baru tersebut, pihaknya harus melakukan pengetesan apakah sudah terpapar atau belum, biasanya sampel-sampel itu diuji untuk mengetahui varian apa virus tersebut.
“Biasanya kita akan mengirimkan sampel dari kasus-kasus baru, kita kirim ke Provinsi dan pihak provinsi yang melakukan pengecekan virus tersebut, apakah wilayah kita sudah terpapar atau belumnya oleh virus Umicron yang telah masuk ke dalam katagori VoC tersebut,” jelasnya.
“Sehingga terkait virus varian baru, kita menunggu dari provinsi yang akan melakukan uji tersebut,” tambahnya.
Saat ditanyakan apakah virus tersebut bisa merusak kandungan vaksin, Grace menyatakan, apabila masyarakat sudah tervaksinasi walaupun terpapar virus covid, maka tidak akan terlalu berat dibandingkan dengan yang belum sama sekali di vaksin. Jadi, kata dia, tubuh yang sudah tervaksin sudah memiliki anti body.
“Meski kita belum mengetahui sudah masuk atau belumnya, namun saya berharap virus baru tersebut tidak masuk ke Indonesia. Namun, virus baru ini sama dengan varian delta sangat cepat menyebar. Sehingga saya berharap agar masyarakt tetap menerapkan protokol kesehatan,” ungkapnya.
Grace mengaku, saat ini jumlah kasus covid di kabupaten Bandung sudah menurun, meski tiap hari ada, tapi dibawah sepuluh bahkan kabupaten Bandung sempat zero tidak ada kasus yang terkonfirmasi baru.
“Di wilayah Kabupaten Bandung yang terpapar dan masih dilakukan perawan sebanyak 51 orang. Jadi kita sudah menurun banyak. Kita mengimbau kepada masyarakat meski kasus sudah menurun namun harus tetap waspada dan tetap menjaga protokol kesehatan,” pungkasnya. (yul)