JAKARTA – Beberapa playground atau taman bermain kembali dibuka seiring level PPKM yang menurun. Si kecil yang sudah hampir dua tahun di rumah saja tentu happy diajak main ke playground. Tapi, ingat, ada beberapa etika yang harus diperhatikan ketika menemani anak ke taman bermain, terlebih di era new normal.
Psikolog dan Co-Founder Tiga Generasi, Saskhya Aulia Prima mengatakan dengan suasana baru di luar rumah merupakan kesempatan yang bagus bagi anak untuk melatih kemampuan psikomotorik maupun tumbuh kembangnya. Si kecil juga berkesempatan bertemu dengan teman sebayanya.
Nah, ayah dan bunda perlu menyiapkan beberapa hal sebelum mengajak anak ke playground. Juga, menyiapkan diri bersikap tepat ketika menghadapi kondisi tertentu.
Patuhi Protokol Kesehatan
Yang utama harus dilakukan adalah memastikan diri dan anak sehat. Mengikuti protokol kesehatan yang berlaku termasuk yang terdapat dalam aplikasi PeduliLindungi. Memakai masker dan sedia hand sanitizer.
Anak di atas usia 2 tahun pada umumnya sudah bisa disiplin memakai masker. Ortu juga harus mencontohkan penggunaan masker yang tepat. Menjaga jarak aman dengan orang lain. Jika ada tanda X berarti tidak boleh dipakai.
Di Lokasi Playground
Menggunakan Permainan Sesuai Usia dan Fungsi
Misalnya, anak mau bermain perosotan. Tetapi, dia menaikinya dari arah bawah. Ortu harus tegas mengingatkan bahwa hal itu bisa berbahaya jika ada anak lain yang sedang meluncur dari atas perosotan. Tidak berarti membatasi eksplorasi anak, tapi melatih anak mematuhi aturan penggunaan.
• Membiasakan antre. Ketika mainan yang dia inginkan masih dipakai anak lain, jangan biarkan dia menyerobot atau merebut. Minta anak untuk mengantre. Antre pun di belakang garis atau tanda X.
• Bergantian menggunakan permainan. Sebaliknya, jika anak sudah terlalu lama menggunakan mainan favoritnya, lalu ada anak lain yang ingin bermain, beri pengertian untuk bergantian memakainya dengan anak yang mengantre tersebut.
• Ortu stay alert, jangan abai. Selalu pantau aktivitas anak di playground meski tidak harus ”menempel” ke si kecil. Pastikan anak tetap dalam jangkauan mata. Supaya ketika ada kondisi urgent bisa segera bertindak.