Menurut Mohammad, saat Analog Switch Off (ASO) diberlakukan, pola baru dalam berbisnis bidang penyiaran dimulai. “Konten jadi utama. Kita tidak sebut TV, tapi channel. Distribusi konten salah satunya di siaran TV terestrial. Selebihnya bisa dinikmati on demand, atau beragam device. Kekuatannya ada di konten itu sendiri,” katanya.
Ayo Beralih ke TV Digital
Menyadari begitu banyaknya manfaat peralihan ke sistem penyiaran digital, Menkominfo mengajak setiap pihak untuk bersama-sama memperlancar peralihan ini. “Analog Switch Off (ASO) ini amanat Undang-Undang. Dengan gotong royong, saya meyakini ini bisa dilakukan bersama-sama,” ungkapnya.
Peran masyarakat salah satunya dengan bermigrasi secepatnya lalu melakukan pengecekan televisi di rumah masing-masing. Bila TV masih tabung atau analog memerlukan tambahan Set Top Box (STB) atau dekoder. STB mudah didapatkan dan tersedia di toko online maupun offline.
Ada aplikasi yang bisa membantu masyarakat mengecek sinyal TV Digital di tempat masing-masing yaitu aplikasi sinyaltvdigital. Unduh aplikasi di playstore atau ios. Aplikasi ini membantu masyarakat melihat kekuatan sinyal TV Digital, jumlah multipleksing dan jumlah stasiun/program di sebuah daerah.
Dengan informasi dalam aplikasi itu, masyarakat dapat mengarahkan antena rumah ke lokasi pemancar terdekat sehingga membantu tangkapan tayangan siaran TV digital secara optimal.
Perlu diketahui bahwa siaran TV Digital adalah siaran yang ditangkap dengan UHF, bukan streaming internet serta bukan pula televisi berlangganan yang menggunakan satelit atau kabel. Siarannya gratis untuk diterima, tidak perlu kuota internet atau biaya langganan. (Tim Komunikasi dan Edukasi Publik Migrasi TV Digital Kemenkominfo)