Literasi Digital Netizen Fair 2021, Diskominfo Imbau Anak Muda Bijak Bermedia Sosial

“Masyarakat Kota Bandung, yang mayoritasnya adalah milenial bisa semakin memahami, semakin bijak dalam penggunaan teknologi, terutama media sosial,” kata Yayan kepada Jabar Ekspres setelah kegiatan, Selasa, (23/11).

Mengenai banyaknya berita hoax yang banyak beredar di masyarakat, Yayan menjelaskam bahwa yang mempunyai kewenangan untuk menghapus konten-konten hoax adalah pemerintah pusat.

“Pemkot Bandung tidak mempunyai kewenangan untuk me-takedown konten atau berita hoax. Tapi kami hanya bisa menyampaikan aspirasi ke pemerintah pusat. Karena yang mempunyai kewenangan, yang mempunyai alat ialah pemerintah pusat,” jelasnya.

Pihaknya mengungkapkan bahwa untuk menangani konten atau berita hoax adalah dengan memperbanyak berita atau konten yang lebih baik bagi masyarakat. Dengan itu, kata dia, berita atau konten hoax akan mengurang.

“Untuk menangkal berita atau konten hoax, ya kita harus memproduksi berita atau konten yang banyak, terutama yang baik-baik. Dengan itu kita harus bekerja sama dengan segala pihak. Kita harus bangun media sosial yang menarik, yang mempunyai daya informasi yang bagus. Jadi bukan hanya menyampaikan informasi, tapi harus menarik bagi anak muda,” tegas Yayan.

Menurut Yayan, masa depan anak muda saat ini adalah pada jari yang dimilikinya. Dengan itu, pihaknya mengimbau supaya bijak dalam menggunakan media sosial.

“Masa depan anak mudah itu saat ini ada di jarinya, karena jejak digital itu kan melekat. Jadi harus berhati-hati dalam menggunakan media sosial. Kita harus lebih BTS (baca, teliti, dan sharing),” ucapnya.

“Kemudian saat ini jika di dunia kerja, akan dilihat akun media sosialnya seperti apa. Dengan siapa dia berteman, apa yang dia posting, itu akan jadi oenilaian tersendiri. Kalau dipostingnya hanya keluh kesah, terus hanya marah-marah. Itu kan kelihatan orangnya itu seperti apa,” pungkasnya.

Program Literasi Digital Netizen Fair 2021 digelar melalui berbagai kelas, lokakarya, serta seminar baik secara luring maupun daring. Selain itu, Program Literasi Digital mencakup empat pilar literasi di antaranya Kecakapan Digital, Keamanan Digital; Etika Digital; serta Budaya Digital. (mg2)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan