TRENGGALEK – Jalan penghubung antardusun di Desa Sumberbening, Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek, terputus karena mengalami longsor. Akibatnya, sebanyak 14 kepala keluarga (KK) di RT 13/RW 04 Dusun Pelem terisolir.
Jalan utama penghubung antara Dusun Pelem dengan Dusun Krajan tersebut lumpuh, setelah ambles sepanjang 15 meter dengan kedalaman lima meter.
Selain memutus jalur transportasi warga, jalan ambles selebar empat meter itu juga mengancam rumah di bawah jalan. “Namun, tidak berlangsung lama, jalan bisa dilalui lagi setelah petugas gabungan dibantu masyarakat membersihkan material longsor,” ujar Sekretaris BPBD Trenggalek, Tri Puspita Sari, Minggu (22/11).
Tri menambahkan, selama tiga minggu terakhir, bencana tanah longsor di Trenggalek mengakibatkan setidaknya 30 rumah warga mengalami kerusakan skala sedang dan berat.
“Tingkat kerusakan rumah-rumah itu bervariasi. Kebanyakan mengenai bagian dinding ataupun dapur rumah warga,” imbuhnya.
Selain mengenai rumah warga, terdapat pula sejumlah fasilitas umum (fasum) yang terdampak, seperti jalan, jembatan, sampai bangunan sekolah.
Tri Puspita mengungkapkan lokasi-lokasi longsor tersebut berada di sejumlah desa di kecamatan wilayah pegunungan yang termasuk dalam daerah rawan bencana.
“Kami memetakan ada 45 desa di 10 kecamatan yang masuk ke dalam daerah rawan longsor,” tutur dia. BPBD Trenggalek pun mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah rawan tersebut untuk mewaspadai dan mengantisipasi ancaman bencana longsor selama musim hujan berlangsung. (antara/mcr13/jpnn)