BANDUNG – Salah satu rumah yang tidak masuk dalam daftar pembongkaran Perseroan Terbatas kereta Api Indonesia (PT KAI) ikut tergerus alat berat beko, Kamis (18/11).
Alat berat tersebut tiba-tiba merusak rumah yang tidak masuk dalam 25 rumah yang telah diberi nomor oleh PT KAI.
Salah satu warga di Jalan Anyer Dalam, Ne Eti, 63, mengatakan bahwa hal tersebut tidak sesuai perjanjian rumah yang akan dibongkar.
“Beko tiba-tiba menghancurkan atap rumah saya. Dengan itu atap di rumah menjadi bolong. Padahal kan kita gak masuk daftar rumah yang dibongkar,” ujarnya saat dihubungi, Kamis (18/11).
Pihaknya mengaku kecewa dengan tindakan yang dilakukan PT KAI. Menurutnya, seharusnya PT KAI membongkar rumah sesuai dengan yang ada di daftar.
“Iyah kami kecewa lah. Seharusnya pembongkaran dilakukan sesuai daftar rumah,” katanya.
Menurutnya apalagi saat ini kondisinya sedang musim hujan. Kata dia, dengan itu bisa membuat air masuk ke rumah.
“Apalagi saat ini musim hujan. Air sudah pasti masuk. Tapi kan barang-barang masih di dalam. Gimana ini, saya juga bingung,” jelasnya.
Melalui pantauan Jabar Ekspres, sejumlah alat berat terus melakukan pembongkaran terhadap rumah warga. Diiringi isak tangis, sejumlah warga tidak rela rumahnya dibongkar ketika proses persidangan masih berjalan.
PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) bersama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (Wika) dikabarkan telah menyepakati optimalisasi aset lahan kerja sama Gudang Persediaan PT KAI seluas 20 hektare, berikut bangunan cagar budaya (Heritage) di atasnya selama 50 tahun ke depan.
Wika melalui anak usahanya Wika Realty akan menghadirkan Laswicity Heritage atau L-Heritage sebagai destinasi ruang publik baru Kota Bandung untuk beraktivitas dan berkreativitas di tatanan normal yang baru. (mg2)