Ratusan warga di Provinsi Aswan, Negara Mesir disengat kalajengking yang mendatangi rumah-rumah penduduk.
Kehadiran ribuan kalajengking itu diperkirakan setelah beberapa hari terjadi hujan es dengan disetai badai di wilayah setempat.
Hal ini mengakibatkan, kalajengking keluar dari sarang dan mencari tempat perlindungan baru di rumah-rumah penduduk.
Setelah Kalajengking itu ada di luar, kemungkinan besar Kalajengking tersebut tersapu badai atau terbawa angin. Sehingga, sampai di rumah-rumah.
‘’Badai juga menghancurkan bangunan, menyapu jalan, menumbangkan pohon dan memutus aliran listrik di beberapa bagian Aswan,’’seperti yang dikutip kantor berita lokal setempat madamasr.com
Akibat banyaknya Kalajengking itu, ratusan orang tersengat dan harus dirawat di rumah sakit. Bahkan berdasarkan laporan tiga orang di antaranya meninggal pada 13 November lalu.
Menkipun begitu, Gubernur Aswan Mayor Jenderal Ashraf Attiya dan pejabat menteri kesehatan membantah bahwa kematian itu disebabkan oleh sengatan kalajengking.
“Orang yang tersengat kalajengking hanya bergejala, demam, berkeringat, muntah, diare, tremor otot dan kepala berkedut,” katanya.
Pemerintah provinsi Aswan saat ini telah mendistribusikan lebih dari 3.000 dosis serum antiracun, untuk merawat orang-orang yang terluka di rumah sakit dan klinik setempat.
Sementara itu, juru bicara Kementerian Kesehatan Khaled Megahed dalam sebuah pernyataan yang diposting ke Facebook pada 13 November mengatakan, di Mesit diperkirakan 31 spesies kalajengking.
Ini termasuk kalajengking ekor gemuk dalam genus Androctonus atau kalajengking deathstalker ( Leiurus quinquestriatus ) hewan ini dianggap sebagai kalajengking paling mematikan di Bumi.
Sejauh ini sekitar 5.000 orang di seluruh dunia meninggal setiap tahun setelah disengat kalajengking, menurut laporan tahun 2009 dalam jurnal Clinical Neurotoxicology .