Lalu untuk laktosa yang berasal dari susu sapi ataupun Air Susu Ibu (ASI) memiliki manfaat bagi anak- anak mulai dari memberi energi bagi perkembangan otak, memperlancar sistem pencernaan, hingga membantu pertumbuhan tulang.
Laktosa membantu pertumbuhan tulang dengan penyerapan kalsium yang lebih baik, termasuk membantu penyerapan asupan Zinc sehingga pertumbuhan tubuh anak bisa maksimal.
Dokter Putri menegaskan manfaat- manfaat tersebut baru bisa didapatkan jika sukrosa, fruktosa, dan laktosa bisa dikonsumsi dengan jumlah yang tepat dan tidak berlebih.
“Untuk orang tua, tidak perlu takut pada bahan gula. Karena melihat manfaatnya ini penting sekali untuk pertumbuhan anak- anak. Namun dengan catatan tidak boleh dikonsumsi berlebihan,” ujar dokter Putri.
Konsumsi gula
Konsumsi gula yang menjadi perhatian secara asupan gizi adalah terkait pemberian gula tambahan atau sukrosa.
Baik Organisasi Kesehatan Internasional (WHO) hingga Kementerian Kesehatan keduanya menyarankan agar asupan pemberian gula pada anak dengan usia pertumbuhan yaitu 7-12 tahun bisa dibatasi maksimal 3 sendok makan atau setara dengan 20 gram gula setiap harinya.
Jumlah 20 gram itu artinya berasal dari seluruh total konsumsi makanan serta minuman yang dikonsumsi sang buah hati. Dihitung mulai dari makanan berat hingga kudapan seperti coklat, permen, permen kapas, serta gulali.
Idealnya orang tua harus menghitung jumlah gula yang terkandung di dalam makanan serta minuman yang dikonsumsi sang anak sehingga tidak lebih dari 20 gram. Seringkali hal ideal itu justru tidak terpenuhi dan anak- anak malah berakhir kecanduan pada konsumsi makanan dengan gula tambahan khususnya dari sisi kudapan.
Tentu itu menjadi bermasalah, mengingat ketika gula dikonsumsi berlebih malah memberikan lebih banyak dampak negatif dibandingkan dengan manfaat positifnya bagi pertumbuhan anak. Adapun dampak negatif dari konsumsi gula berlebih pada anak di antaranya seperti meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes jika konsumsi berlebih berlangsung dalam jangka panjang.
Dampak negatif lainnya adalah tubuh yang mengonsumsi gula berlebih akan memiliki banyak lemak, dan jika anak tidak aktif bergerak tentu lemak itu menjadi berbahaya sehingga anak mengalami obesitas atau kegemukan.