JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyebut, ada kelebihan stok beras di tengah cuaca ekstrem sebanyak 5 juta ton sampai 9 juta ton.
“Ada over stock dari carry over hampir di atas 5 juta ton sampai 9 juta ton per tahun,” kata Syahrul, Sabtu (13/11).
Kendati stok beras terbilang aman, Syahrul tetap mengimbau pemerintah pusat dan daerah perlu melakukan delapan langkah untuk menghadapi cuaca ekstrem. Sebab, jika cuaca tak bagus, hasil panen pun bisa terancam.
“Pertama, siapkan embung untuk menampung air hujan. Embung dibutuhkan untuk menghadapi kemarau panjang,” ujarnya.
Kedua, menciptakan varietas yang bisa bertahan pada musim kemarau. Ketiga, menyiapkan bahan organik di dalam tanah. Keempat, diversifikasi tanaman selain padi. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat masyarakat.
“Jangan padi saja, ketela pohon, pisang. Jadi kenyang tidak hanya beras,” imbuhnya.
Kelima, perkuat sistem integritas tanaman dengan perkebunan. Keenam, mendorong penelitian dalam menghadapi cuaca ekstrem. Ketujuh, menanam di lahan-lahan kritis.
“Jika ada lahan yang menganggur, maka bisa ditanam jagung atau ubi. Tapi harus clear tanahnya, jangan sampai kami intervensi,” terangnya
Kedelapan, tanam pohon di pekarangan rumah. Hal ini dibutuhkan untuk mengikat air di bawah tanah.
“Pohon-pohon besar bisa menjadi pilihan,” pungkasnya. (der/fin)